Menu

Warga Uighur Desak Pemerintah China: Tunjukkan Kalau Keluarga Kami Masih Hidup

Siswandi 13 Feb 2019, 10:45
Dua bocah Uighur memperlihatkan tagar #MeTooUyghur. Tagar ini marak di Twitter dan Facebook yang isinya mendesak pemerintah China menunjukkan kondisi keluarga mereka yang masih ditahan di kamp Xinjiang. Foto: int
Dua bocah Uighur memperlihatkan tagar #MeTooUyghur. Tagar ini marak di Twitter dan Facebook yang isinya mendesak pemerintah China menunjukkan kondisi keluarga mereka yang masih ditahan di kamp Xinjiang. Foto: int

Dilansir detik.com, desakan warga etnis muslim Uighur kepada Pemerintah China untuk memperlihatkan kondisi keluarga mereka, khususnya untuk mengetahui apakah mereka masih hidup atau tidak, saat ini marak dilontarkan dalam tagar #MeTooUyghur di Twitter dan Facebook.

Salah satunya dilontarkan Alfred, yang mencuitkan bahwa dia tidak melihat orangtuanya selama lebih dari 11 bulan. Karena itu, dia ingin pemerintah China "menunjukkan kepada saya mereka masih hidup".

Banyak orang Uighur yang bermukim di luar Cina mengatakan mereka belum bisa berbincang dengan kerabat di Cina selama bertahun-tahun.

Babur Jalalidin dan adik perempuannya juga khawatir terhadap nasib orangtua mereka yang ditahan sejak Januari 2018. Mereka meminta pemerintah Cina menyediakan bukti bahwa ayah dan ibu mereka masih hidup.

Putra mantan pemimpin redaksi Xinjiang Cultural Journal, Qurban Mamut, memohon kepada pemerintah Cina untuk membebaskan ayahnya yang telah hilang sejak 2017.

Di Finlandia, aktivis Uighur, Halmurat Harri, bertanya tentang banyak sosok lainnya yang masih hilang. ***

Halaman: 12Lihat Semua