Menu

Serang Prabowo, Said Didu Angkat Suara Hingga Paparkan Bantahan Data Jokowi

M. Iqbal 18 Feb 2019, 11:47
Muhammad Said Didu
Muhammad Said Didu

RIAU24.COM - Pada saat debat kedua capres berlangsung malam tadi, capres petahan Joko Widodo gencar melakukan serangan tentang masalah pribadi terhadap capres nomor urut 02, Prabowo Subianto.

Mantan Staf Khusus Kementerian ESDM, Muhammad Said Didu memberikan komentar mengenai hal yang dilakukan oleh Jokowi itu. Dia mengatakan bahwa jika ia menjadi saksi hidup tentang kesabaran Prabowo.

Apalagi sudah dua kali debat, Jokowi gencar melakukan penyerangan kepada Prabowo. Namun, Ketum Gerindra tersebut tetap tidak mau melakukan penyerangan terhadap Jokowi.
zxc1

"Saya adalah saksi hidup kesabaran pak @prabowo krn saya yg tadi malam maju meminta utk tdk diam saat masalah pribadi beliau diserang krn sdh 2 kali debat selalu ada serangan pribadi, tapi beliau tetap tdk mau melakukan cara tdk etis utk menyerang yg tdk sopan," kata dia di akun twitternya @saididu, Senin, 18 Februari 2019.

Tak hanya itu, di kicauan lainnya Said Didu memberikan data-data yang membantah pernyataan Jokowi pada debat tadi malam.

Dari paparannya, ada lima hal yang dibantah, seperti impor jagung, produksi sawit, tidak ada kebakaran hutan, impor beras turun dan hukum lingkungan yang tidak ada. Berikut ini kicauan Said Didu soal bantahan pernyataan Jokowi.

"Data kebohongan presiden @jokowi dlm debat : 
1) impor jagung 2018. 180.000 ton - Fakta 700.000 ton
2) produksi sawit : 46 jt ton - fakta 34,5 jt ton

3) tdk ada kebakaran hutan - Fakta 16.100 ha
4) Hukum lungkungan tdk ada - Rp 18,9 t blm bayar
5) impor beras turun - jelas naik," paparnya.
zxc2

Warganet memberikan komentar tentang pernyataan Said Didu tersebut. Ini kata mereka.

"Kalo saya berpendapat lebih baik pak @prabowo hantam jokowi sekalian pak @saididu bukain semua aib jokowi biar rakyat Indonesia tau siapa sebenarnya jokowi. Kalo pak @prabowo msih tdak mau mnyerang rakyat khawatir perebutan kursi Presiden 50:50. Itu mnurut pendapat saya pak didu," kata @alfurkhan***

"Koq sukanya berbohong alias produksi HOAX, skrg itu susah utk berbohong krn data mudah di dapat," komentar @DianaSwastika.