Menu

Stok Obat dan Masker Untuk ISPA di Meranti Tersedia

Ahmad Yuliar 25 Feb 2019, 18:01
Kepala UPT Instalasi Farmasi,  dr Antonius memperlihatkan ketersediaan masker/mad
Kepala UPT Instalasi Farmasi, dr Antonius memperlihatkan ketersediaan masker/mad

RIAU24.COM -  SELATPANJANG – Dari data Dinas Kesehatan (Diskes) Kepulauan Meranti, jumlah penderita terbanyak adalah penyakit Inspeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).

Selain upaya penyuluhan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti, Provinsi Riau sudah mengantisipasinya dengan menyediakan obat dan masker.

Obat dan masker tersebut bisa didapatkan melalui seluruh Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang ada di seluruh wilayah Kabupaten termuda di Riau itu.

Kepala UPT Instalasi Farmasi, dr Antonius mengakui stok obat terbanyak yakni untuk mengatasi penyakit ISPA. Dimana ketersediaannya juga telah didistribusikan ke seluruh Puskesmas.

“Pendistribusiannya kita lakukan setiap bulan. Sebelum kita membagikan obat, kita kroscek dulu stok yang kemarin. Kecuali permintaan urgen, tidak menunggu jadwal distribusi rutin,” katanya.

Antonius merincikan obat untuk mengobati ISPA diantaranya, obat batuk, obat sesak, obat flu dan penyakit lainnya yang mengarah ke sana. Selain itu juga ketersediaan masker.

“Ada beberapa masker yang tersedia. Diantaranya masker O2 dewasa, sebanyak 2,355 kotak, masker anak sebanyak 2,000 lembar, masker earlop sebanyak 2,920 kotak, masker N95 sebanyak 88 kotak, dan masker 3 ply sebanyak 960 kotak,” kata dia.

Secara keseluruhan stok obat dan masker dikatakan dr Antonius masih mencukupi. Kecuali jika terjadi urgen seperti tiba-tiba masyarakat terjangkit ISPA secara massal akibat kabut asap dan lainnya.

“Masih cukup stok kita. Kalaupun kurang akibat masyarakat terjangkit secara massal, kita akan meminta bantuan Diskes Riau untuk membantu menambah distribusi obat dan masker dengan sistem buffer,” ucapnya.

Ketua Komisi III DPRD Kepulauan Meranti, Basiran SE MM mengatakan ketersediaan obat tersebut dapat dikelola dengan baik. Sehingga masyarakat yang membutuhkannya bisa mendapatkannya.

“Dari konsultasi kami ke Kementrian Kesehatan, kita memang mendapakan bantuan obat dari Pusat. Khusunya yang akan didistribusikan ke seluruh Puskesmas. Tinggal bagaimana mengeloanya dengan baik,” ungkap dia.(***)


R24/phi