Menu

Kabar Duka, Musisi Minang Nedi Gampo Meninggal Dunia

Siswandi 28 Feb 2019, 14:29
Nedi Gampo
Nedi Gampo

RIAU24.COM -  Kabar duka datang dari ranah Minang. Salah seorang musisi Minang, Nedi Erman atau yang lebih dikenal dengan panggilan Nedi Gampo, diketahui meninggal dunia pada Kamis 28 Februari 2019 pagi tadi.

Pria yang dikenal sebagai musisi penuh talenta dan jenaka itu, menghembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 07.30 WIB di Padang. Sebelumnya, Nedi diketahui mengidap penyakit jantung.

Jenazah Nedi Gampo disemayamkan di rumah duka di Perumahan Batang Kabung Asri, M-11, Simpang Lalang - Pulai, Jalan Adinegoro, Koto Tangah, Padang. Rencananya, ia akan dikebumikan di kampung halamannya di Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar.  

Kejadian itu, sekaligus memupus kiprah almarhum Nedi di dunia politik. Saat ini, Nedi tercatat sebagai calon anggota DPRD Sumbar pada pemilu 2019 mendatang. Ia maju dari Partai Gerindra untuk daerah pemilihan 6 yang meliputi Kabupaten Tanah Datar, Padang Panjang, Sawahalunto, Sijunjung, dan Dharmasraya.

Di Provinsi Riau, nama Nedi Gampo juga cukup terkenal. Sejumlahh lagu yang telah diciptakannya, banyak yang akrab di telinga masyarakat, khususnya penyuka lagu-lagu Minang. Kebanyakan lagu karya Nedi, memang disusun dengan lirik jenaka, bercampur dengan warna masuk yang beragam, sehingga pendengar tidak bosan mendengarnya.

Kabar duka itu dibenarkan rekan almarhum sesama musisi Minang, An Roys yang kini berada di Padang. Menurutnya, almarhum akan dimakamkan di kampung halaman di Kabupaten Tanah Datar.

"Semua musisi Minang benar-benar kehilangan dengan berpulangnya almarhum," kata An Roys, dilansir antara.

Dalam pandangannya, sosok almarhum Nedi merupakan pribadi yang hangat dan lucu. Ia juga kerap membuat pertemuan sesama musisi Minang, menjadi begitu hangat. Sehingga kepergian Nedi yang begitu mendadak, membuat para musisi Minang lainnya merasa begitu kehilangan.

Untuk diketahui, Nedi Gampo lahir di Batusangkar, 23 April 1965. Selama ini, ia telah mengeluarkan beberapa album. Di antaranya "Sagalo Gadang" (1993), "Pisau Silet" (1995), "Aki Suak" (1996), "Jawinar" (1998), dan "Bangku Angek" (2000).
Selanjutnya "Uwia-uwia Mintah Gatah" (2001), "Dimakan Caciang" (2005), "Angguak-angguak Geleng" (2007) dan "Barangkek Kosong" (2008). ***