Ketika Sapaan 'Hello Brother' dari Jamaah Dibalas 3 Peluru Teroris
RIAU24.COM - Kata terakhir dari seorang jamaah masjid yang diserang oleh pelaku teroris Brenton Tarrant menjadi viral di dunia maya. Meskipun korban mengucapkan dengan santun kepada penembak tersebut, tapi sapaan jamaah itu dibalas dengan tembakan tiga peluru.
Dilansir dari Sindonews.com, Sabtu 16 Maret 2019, berdasarkan video live-streaming dari serangan yang kini telah dihapus Facebook dan YouTube, jamaah salat yang belum diketahui identitasnya itu mengatakan, "Hello, Brother (Halo Saudara)" kepada Brenton yang mendekati pintu masuk Masjid Al-Noor di Christchurch Center.
Beberapa pengguna media sosial memuji jamaah salat yang justru menyapa santun penyerangnya sebelum akhirnya dia menjadi korban.
"'Hello, Brother' adalah kata-kata terakhir dari korban pertama Selandia Baru. Ketika dia menghadapi senapan, kata-kata terakhirnya adalah kata-kata damai cinta tanpa syarat. Jangan katakan pada saya bahwa nir-kekerasan lemah atau pasifisme adalah pengecut," kata @BookishBeachBum.
"'Hello, Brother', sepatah kata keluar dari jiwa murni yang dipenuhi dengan keyakinan damai. 'Hello, Brother' diucapkan kepada seorang pembunuh dengan senapan yang menunjuk ke salam ini. 'Hello, Brother', katanya, berpikir bahwa dia sedang berbicara dengan seorang manusia, dengan jiwa dan perasaan. 'Hello, Brother' ditembak mati," cuit @alharbiahmed10.
"'Hello, Brother' dan jawabannya adalah tiga peluru. Bi-ayyi thanbin qutilat (Untuk kejahatan apa. Dia terbunuh) (Quran-81:9)," tulis pengguna akun @Ieendus.
zxc2
Untuk diketahui, Akibat serangan biadab tersebut 49 orang tewas termasuk anak-anak yang menargetkan untuk menyerang Masjid Al-Noor dan Masjid Linwood. Serangan itu terjadi ketika jamaah masjid sedang salat Jumat.
Polisi Selandia Baru mengatakan jika 42 orang masih dirawat karena luka-luka setelah serangan teroris tersebut. Dua dari mereka, termasuk seorang anak berusia empat tahun yang berada dalam kondisi kritis.
Empat tersangka kini juga telah ditahan polisi, termasuk tersangka utama Brenton Harrison Tarrant, warga berkebangsaan Australia. Tarrant telah dibawa ke pengadilan distrik Christchurch pagi ini dan didakwa melakukan pembunuhan.