Menu

3 Tewas, Pelaku Penembakan Trem di Belanda Diringkus Polisi

Siswandi 19 Mar 2019, 11:33
Mayat salah satu korban tewas tampak ditutup kain putih di sela-sela trem yang menjadi tempat terjadinya aksi penembakan brutal di Utrecht, Belanda. Foto: int
Mayat salah satu korban tewas tampak ditutup kain putih di sela-sela trem yang menjadi tempat terjadinya aksi penembakan brutal di Utrecht, Belanda. Foto: int

RIAU24.COM -  Pihak berwenang di Belanda, meringkus Gokmen Tanis (37), yang diduga sebagai pelaku aksi penembakan brutal pada sebuah trem di Kota Utrecht, Senin waktu setempat. Sejauh ini, aksi brutalnya itu telah mengakibatkan 3 orang tewas dan 9 lainnya mengalami luka-luka.

Tanis diduga melepaskan tembakan pada pukul 10.45 waktu setempat di sebuah trem di persimpangan 24 Oktoberplein. Penembakan yang terjadi di pusat kota itu memicu kekhawatiran luas akan serangan teror. Apalagi penembakan tersebut terjadi tiga hari setelah serangan teror di Christchurch, Selandia Baru.

Dilansir New York Times, Selasa 19 Maret 2019, Tanis sebelumnya sempat bermasalah dengan hukum di Belanda, sehingga ia harus ditahan. Tak hanya itu, Tanis diketahui beberapa kali terlibat dalam perselisihan dengan mantan istrinya.

Ayah tersangka, Mehmet Tanis mengatakan putranya telah menceraikan istrinya yang tinggal di Belanda sekitar satu dekade lalu. Sebelumnya, Tanis pernah ditangkap polisi dengan tuduhan pemerkosaan.

Tetangga Tanis, Alptekin Akdogan mengatakan, Tanis tumbuh besar di lingkungan Kanaleneiland dan dikenal sebagai orang yang agresif. "Dia seorang pria jalanan yang agresif," katanya.

Dilansir republika, Belanda merupakan salah satu negara dengan tingkat kepemilikan senjata api pribadi terendah di Eropa. Menurut penelitian internasional, kepemilikan senjata di Belanda sekitar 2,6 per 100 orang.

Tingkat pembunuhan dengan senjata api di Belanda, sekitar 0,2 hingga 0,3 per 100 ribu orang setiap tahun. Jumlah tersebut jauh di bawah Amerika Serikat yakni sekitar empat per 100 ribu orang. ***