Amerika Khawatir Program Rudal Iran Bikin Konflik Timur Tengah Tambah Panas
RIAU24.COM - JENEWA - Wakil Menteri Luar Negeri untuk Pengendalian Senjata Amerika Serikat, Yleem Poblete menilai kebijakan Iran yang terus mengembankan program rudal akan mengacaukan stabilitas Timur Tengah. Program itu dinilai juga akan meningkatkan risiko perlombaan senjata regional melalui penyediaan senjata-senjata kepada kelompok bersenjata di Lebanon dan Yaman.
"Program rudal Iran adalah kontributor utama meningkatnya ketegangan dan destabilisasi di kawasan itu, meningkatkan risiko perlombaan senjata regional," kata Yleem Poblete dalam sebuah pidato di Jenewa, hari Selasa, yang dilansir Reuters seperti dikutip sindonews, Rabu (20/3/2019).
Washington sebelumnya menuduh Iran menentang resolusi Dewan Keamanan PBB dengan melakukan uji coba rudal balistik dan dua peluncuran satelit sejak Desember tahun lalu.
"Iran harus segera menghentikan kegiatan yang berkaitan dengan rudal balistik yang dirancang untuk dapat membawa senjata nuklir, dan menghentikan proliferasi teknologi rudal dan misil ke kelompok-kelompok teror dan aktor non-negara lainnya," lanjut dia.
Ia juga menuding Iran telah memberikan rudal balistik kepada Houthi yang ditembakkan ke Arab Saudi. Iran juga memberikan kendaraan udara nirawak atau drone yang dapat digunakan Houthi untuk melakukan serangan terhadap target darat di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
"Kami berkomitmen untuk secara agresif melawan proliferasi rudal balistik regional Iran dan transfer senjata yang melanggar hukum," ujarnya.
Poblete mendesak semua negara yang bertanggung jawab untuk menegakkan resolusi Dewan Keamanan PBB agar membatasi transfer teknologi terkait rudal kepada Iran.
Seorang diplomat Iran membantah pernyataan pejabat Amerika itu dan menyebutnya sebagai "penyataan murahan, tidak profesional, salah, tidak relevan dan menyedihkan". Diplomat itu menuduh Amerika Serikat "menyabotase" forum Jenewa. ***
R24/bara