Menu

Kecanduan Makan Mi Instan? Waspada Dengan Tiga Bahaya ini

M. Iqbal 8 Apr 2019, 15:27
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM - Tidak bisa dipungkiri jika mi instan memang banyak penggemarnya. Selain murah dan praktis, makanan ini juga memiliki rasa yang membuat lidah enggan untuk menolaknya. Tapi tahukah Anda jika di balik semua kenikmatan tersebut, mi instan menyimpan berbagai bahaya bagi kesehatan.

Dilansir dari Klikdokter.com, Senin, 8 Maret 2019, mi instan sendiri mengandung 82% karbohidrat dan sisanya merupakan persentase lemak dan protein. Karena itu membuat mi instan 'miskin' dengan kandungan gizi dan tidak membawa manfaat selain rasa kenyang ketika dikonsumsi.

Selain itu, berbagai penelitian juga telah membuktikan bahwa mi instan juga bisa mendatangkan kerugian. Berikut ini penjelasannya.
zxc1

1. Meningkatkan risiko penyakit jantung

Dampak pertama adalah dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Sebagaimana diketahui, Korea adalah salah satu negara pengonsumsi mi instan tertinggi di dunia. Sebuah kelompok peneliti melakukan studi mengenai risiko penyakit metabolik dan jantung terhadap konsumsi mi instan di Korea.

Dari penelitian tersebut, risiko penyakit dibagi terhadap mereka yang mengonsumsi mi instan lebih dari 1 porsi per bulan dan mereka yang mengonsumsi maksimal 1 porsi per bulan.

Hasilnya adalah risiko hipertrigliseridemia lebih tinggi hampir 3 kali lipat pada mereka yang mengonsumsi mi instan lebih dari 1 porsi per bulan. Hipertrigliseridemia sendiri merupakan peningkatan lemak jahat yang dapat menyumbat pembuluh darah, termasuk pembuluh darah di jantung.
zxc2

2. Meningkatkan risiko tekanan darah tinggi

Tahukah Anda jika sensasi gurih pada mi instan disebabkan oleh kandungan natrium yang tinggi? Studi menyebut, konsumsi makanan yang mengandung natrium dalam kadar yang tinggi dapat meningkatkan tekanan darah. Akibatnya bisa memicu timbulnya penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Sebuah penelitian meneliti tentang kandungan natrium mi instan yang terdapat di beberapa negara. Hasilnya, mi instan yang berasal dari Cina memiliki kandungan natrium rata-rata 1944 mg/100 gram, sedangkan mi instan di New Zealand mengandung 798 mg natrium/100 gram.

Padahal, batasan konsumsi natrium (garam) per hari menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) adalah di bawah 5 gram atau 2000 mg.

3. Memiliki kandungan logam berat
Terakhir, beberapa penelitian yang telah dilakukan di luar negeri, seperti di Nigeria dan Iran, menemukan adanya kandungan logam berat pada mi instan. Logam berat itu dapat menyebabkan penyakit serius, mulai dari kelainan hati, ginjal, hingga kanker. Tapi sayang, saat ini belum ada penelitian sejenis yang dilakukan pada mi instan asal Indonesia.