Menu

Jadi Tempat Syuting Game of Thrones, Daerah Ini Jadi Kebanjiran Turis

Siswandi 11 Apr 2019, 15:27
Turis sedang bersantai di salah satu sudut Dubrovnik di Kroasia. Kota ini semakin dikenal setelah dijadikan tempat syuting serial Games of Thrones. Foto: int
Turis sedang bersantai di salah satu sudut Dubrovnik di Kroasia. Kota ini semakin dikenal setelah dijadikan tempat syuting serial Games of Thrones. Foto: int

RIAU24.COM -  Kawasan Dubrovnik yang berada di Kroasia, saat ini berubah menjadi tempat yang ramai dikunjungi turis. Namun turis yang datang tersebut, kebanyakan bukan hendak berkunjung ke destinasi wisata sungguhan. Melainkan ke lokasi lokasi syuting serial televisi Game of Thrones. Untuk diketahui, Dubrovnik merupakan lokasi syuting King's Landing.

Sebelum digunakan jadi tempat syuting serial yang bikin heboh dunia itu,
Dubrovnik yang merupakan kawasan rumah bagi banyak kastel tua. Biasanya, yang datang ke kawasan itu adalah turis yang datang dengan kapal pesiar. Soalnya, dari puncak daerah ini, tersaji pemandangan langsung ke Laut Adriatik yang berkilauan.

Saat ini, kunjungan wisatawan ke daerah ini, betul-betul melonjak. Bisa ditebak, kebanyakan wisatawan adalah turis penggemar Game of Thrones.

Kondisi itu diakui Ivan Vukovic, yang bekerja sebagai pemandu wisata. Menurutnya, fenomena baru ini baru terjadi sejak Serial Game of Thrones ditayangkan pertama kali pada tahun 2011 lalu.

Sejak saat itu, Dubrovnik diramaikan oleh turis yang ingin mengunjungi lokasi syuting King's Landing. Tahun ini diperkirakan jumlah turis yang datang semakin banyak terkait musim terakhir serial Game of Thrones pada 14 April mendatang.

Vukovic berpendapat bahwa keramaian turis ini bisa menjadi berkah sekaligus kutukan.

"Banyak orang yang datang ke Dubrovnik namun kita tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan orang-orang itu," ujarnya, dilansir cnnindonesia, Kamis 11 April 2019.

Saat ini, tambah Vukovic, jalanan di sekitar Dubrovnik semakin sering dilanda macet akibat kedatangan turis.

Lebih dari separuh turnya meliputi kawasan King's Landing dan sebagian fokus pada sejarah asli Dubrovnik, kawasan yang dibangun sejak abad ke-tujuh yang masuk daftar bersejarah UNESCO, rumah bagi gereja, istana, dan air mancur dengan pemandangan langsung ke Laut Adriatik yang berkilauan.

Warga lokal tak lagi kaget ketika ada sekelompok turis yang berteriak "Shame! Shame! Shame!" dari Jesuit Staircase.
Aksi ini merupakan tiruan dari adegan saat Ratu Cersei dipaksa berjalan telanjang setelah mengaku melakukan perzinahan.

Sementar aitu, pemilik restoran pizza, Niko Grljevic, mengatakan dia tidak keberatan dengan penggemar Game of Thrones, meski ia lebih suka turis yang datang untuk menikmati Dubrovnik.

Bar di sebelah restorannya menawarkan koktail 'Mojito of Shame', sementara toko-toko suvenir di jalan utama menawarkan pembuka botol Game of Thrones seharga 40 euro (sekitar Rp638 ribu), kaus seharga 34 euro (sekitar Rp542 ribu) dan mug seharga 20 euro (sekitar Rp319 ribu).

Grljevic adalah warga asli Dubrovnik, kawasan yang telah ditinggalkan banyak warganya karena mereka memilih rumahnya disewakan seharga 10 ribu euro (sekitar Rp159 juta) per meter persegi.

Akibat fenomena itu, populasi masyarakat di daerah itu berkurang dari 5.000 di awal 1990-an menjadi 700 orang pada saat ini.

Namun demikian, tak sedikit warga Dubrovnik yang resah dengan overtourism di kotanya.

Gordan Prislic, seorang pensiunan berusia 70 tahun, mengakui Game of Thrones telah membuat kotanya populer namun berujung pada masalah keramaian turis.

"Bahkan merpati untuk mendarat. Saya khawatir industri pariwisata akan menghancurkan kota kuno ini," kata Prislic. ***