Dari Pramugari dan Diangkat Jadi Jenderal, Wanita Ini Akhirnya Dipilih Menjadi Ratu Thailand
RIAU24.COM - Jalan hidup seseorang, memang tidak ada yang tahu, karena itu merupakan ketentuan dari Sang Pencipta. Setidaknya, begitulah lika-liku kehidupan Suthida, yang kini telah ditetapkan menjadi Ratu Thailand, setelah resmi menikah dengan Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn.
Pernikahan antara keduanya, ada kesan dilakukan secara mendadak. Karena pernikahan itu baru dilaksanakan tiga hari menjelang Raja Vajiralongkorn diangkat menjadi Raja Thailand, dalam acara yang akan digelar mulai Sabtu 4 Mei 2019 mendatang.
Dalam upacara itu terlihat Vajiralongkorn mengenakan pakaian resmi berwarna putih di Istana Dusit, Bangkok. Sementara Ratu Suthida memakai pakaian sutra tradisional Thailand berwarna merah muda.
Hubungan antara Suthida dengan Raja Vajiralongkorn yang seorang duda, selama ini belum pernah diakui secara publik.
Seperti dilansir CNN, Kamis 2 Mei 2019, pernikahannya dengan Suthida, merupakan pernikahan keempat Raja Vajiralongkorn (66). Dia bercerai dengan istri ketiganya tahun 2014 lalu. Setelah menikah, Suthida yang berusia 40 tahun itu, langsung diangkat menjadi ratu.
Jalan hidup Suthida sendiri, cukup berliku. Ia pernah berkarir sebagai pramugari pada maskapai Thai Airways.
Pada Agustus 2014 lalu, dia ditunjuk menjadi komandan penjaga rumah tangga untuk istana Vajiralongkorn, yang saat itu masih bergelar Putra Mahkota Kerajaan Thailand. Karena jabatannya itu, Suthida diketahui memiliki gelar 'Jenderal'.
Dikutip kompas dalam siaran televisi Thailand, Suthida tampak sujud di hadapan raja setelah membawa nampan berisi bunga dan dupa. Sebagai imbalannya, dia diberi hadiah tradisional yang berhubungan dengan kekuasaan kerajaan, seperti dilansir detik.
Pasangan yang baru diresmikan itu juga menunjukkan sertifikat pernikahan yang juga ditulis oleh saudara perempuan raja, Putri Sirindhorn.
Vajiralongkorn akan dinobatkan sebagai raja ke-10 dinasti Chakri, Mulai Sabtu mendatang. Ia menggantikan sang ayah, Raja Bhumibol Adulyadej, yang wafat pada Oktober 2016 lalu, setelah berkuasa selama 70 tahun. ***
