RIAU24.COM - Jumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia terus bertambah. Setidaknya, sudah 440 orang yang dilaporkan meninggal dunia.

Sedangkan jumlah petugas KPPS yang sakit berjumlah 3.788 orang. Sehingga total petugas baik yang sakit dan meninggal dunia sebanyak 4.228 orang.

Hal itupun menjadi pertanyaan bagi Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah. Dia mempertanyakan kenapa Pemilu 2019 ini banyak jatuh korban meninggal dan sakit.

Hal itu dilontarkan dia di akun Twitternya @Fahrihamzah. "Kenapa pemilu sebelumnya orang tidak meninggal ya? Adalah apa di pemilu 2019? #AdaApaDiTPS," kicau Fahri, Minggu, 5 April 2019.

zxc1

Para warganet turut memberikan jawaban dari kicauan Fahri Hamzah tersebut. Ini respon dari para netter.

"Mungkin kecapean,, dan honor gk bisa nambah buat berobat," kata @WahyuAshari89f1.

"Inilah proses pemilu serentak,hasil prof. Yusril dan putusan MK..alhasilnya kelelahan dan menimbulkan korban meninggal dunia..turut berduka cita atas musibah demokrasi indonesia..," ujar @Sahrungmailcom2.

"Kalau dibawah banyak yg meninggal...knp yg diatas sehat wal afiat...apa tanggungjawabnya jauh lebih ringan hah.....," cuit @99Dahlan.
zxc2

"Pemilu 2019 .... Bukti Fakta Nyata bhw @KPU_ID TIDAK KOMPETEN, TIDAK PROFESIONAL, TIDAK CERMAT dlm menyelenggarakan Pesta Demokrasi Pemilu 2019 .... @KPU_ID ABAI & LALAI thd Keselamatan & Kesehatan petugas" TPS / KPPS, @KPU_ID hrs bertanggung jawab penuh," komentar @achmadhandoko.

"Selain kelelahan & drop, mslh lain bisa mempercepat resiko terburuk kesehatan seseorang, misalnya pikiran yg tertekan krn harus ada yg diselesaikan & dijaga ( apalagi sifatnya sngt urgent ), itu sangat mempengaruhi," tutur @shda_agatha.

"Petugas yg telah berjuang beberapa hari banyak yg meninggal, yg buat undang undang adalah Anda sebagai anggota DPR sekaligus wakil KETUA DPR,  kalianlah yg harus dipersalahkan membuat pemilu sulit dan panjang dan melelahkan... tanggung jawab!," kata @SamsulB91513613.