Menu

Jelang Perayaan Waisak, Vihara Dharma Loka Gelar Ritual Mandi Rupang dan Bakti Sosial

Riko 12 May 2019, 22:54
Jelang Perayaan Waisak,  Vihara Dharma Loka Gelar Ritual Mandi Rupang dan Bakti Sosial
Jelang Perayaan Waisak, Vihara Dharma Loka Gelar Ritual Mandi Rupang dan Bakti Sosial

RIAU24.COM - Jelang perayaan Waisak yang jatuh pada tanggal 19 Mei 2019 atau 2562 BE, Yayasan Vihara Dharma Loka jalan Karet Pekanbaru mengelar ritual mandi rupang,  kebaktian dan bakti sosial.

Demikian disampaikan oleh Riyan selaku ketua Persaudaraan muda mudi Vihara Dharma loka ( PMVDL) saat ditemui Riau 24.com di Vihara Dharma Loka Minggu malam 12 Mei 2019.

"kegiatan ini telah dimulai jauh hari bang dengan persiapan 10 hari. Dan kegiatan ini dilakukan seluruh Vihara di Pekanbaru. Untuk Vihara Dharma Loka kegiatan yang kita lakukan pada hari ini (Minggu. red) diantaranya kebaktian, ritual mandi rupang, penyalaan pelita,  dan banyak kegiatan lainya jelang perayaan waisak nantinya, "ujar Riyan. 

Kemudian lanjut Riyan,  dalam menyambut waisak ini Vihara Dharma Loka juga telah melakukan kegiatan bhakti sosial di Candi Muara Takus, Donor darah tanggal 4 Mei, dan pembagian takjil pada Jumat kemarin. 

"Nanti tanggal 17 Mei di jalan karet malamnya juga diadakan pawai Waisak, dan detik perayaan Waisak tanggal 19 Mei, paginya yaitu pukul 04.00 wib juga akan dilakukan renungan kebaktian sampai selesai,  malamnya juga ada kebaktian, " jelasnya. 

Terkait harapan di perayaan Waisak tahun ini,  Riyan mengatakan pihaknya berharap PMVDL  tetap solid dalam kegiatan buddhisme yang ada. Dan tentunya sesuai tema waisak tahun ini ialah mencintai tanah air Indonesia. 

Untuk diketahui, tahun ini provinsi Riau ditunjuk sebagai tuan rumah peringatan hari waisak nasional 2019  yang rencananya akan dipusatkan di cagar budaya Candi Muara Takus, Kabupaten Kampar, pada 12-25 Mei.

Gubernur Riau Syamsuar menuturkan, peringatan Waisak Nasional akan terdiri dari beberapa kegiatan. Berdasarkan laporan panitia, umat Budha akan menggelar bakti sosial seperti sunat massal, operasi bibir sumbing dan kegiatannya lainnya di komplek Candi Muara Takus.

"Tentu kita berharap kegiatan Hari Waisak Nasional di Riau berjalan dengan baik dan lancar, sehingga kegiatan ini bisa mendorong ekonomi masyarakat setempat. Mereka panitia juga akan melakukan sosialisasi agar mendapat dukungan dari masyarakat setempa,"katanya. 

Gubernur Riau juga sangat menyambut positif kegiatan bertaraf nasional itu. Apalagi laporan dari panitia menyebutkan peringatan Waisak akan dihadiri 3.000 sampai 5.000 peserta, 60 orang biksu nasional dan para tamu undangan dari berbagai negara. Syamsuar berharap agar para komunitas umat Buddha di Indonesia umumnya dan Riau khususnya dapat mendorong percepatan Candi Muara Takus sebagai warisan dunia.

"Candi Muara Takus ini kan sudah masuk list di UNESCO, kami berharap dorongan para komunitas umat Budha dapat mempercepat Candi Muara Takus sebagai warisan dunia. Karena untuk bisa ditetapkan sebagai warisan dunia butuh dukungan orang banyak," tuturnya.

Selain itu, Syamsuar juga mengharapkan kegiatan Hari Waisak Nasional dapat disesuaikan dengan jadwal umat Muslim yang sedang melaksanakan ibadah puasa.

"Kami sudah menyampaikan ke panitia agar kegiatan dapat disesuaikan. Kegiatan ini dimulai pukul 17.00-21.00 WIB. Intinya saling menjaga dan menghormati sesama umat," tutup Syamsuar.