Menu

6 Nyawa Melayang, Panglima FPI Jakarta Sebut Ada Pihak Ketiga Sengaja Buat Kacau

Siswandi 22 May 2019, 10:37
Salah satu kawasan di Jakarta, yang dilanda kerusuhan setelah demo damai di Gedung Bawaslu RI, tadi malam. Foto: int
Salah satu kawasan di Jakarta, yang dilanda kerusuhan setelah demo damai di Gedung Bawaslu RI, tadi malam. Foto: int

RIAU24.COM -  Rusuh yang terjadi di Jakarta, sejauh ini telah memakan 6 korban dan ratusan lainnya mengalami luka-luka. Korban berjatuhan, setelah massa terlibat bentrok fisik dengan aparat Kepolisian, sejak Selasa 21 Mei 2019 tadi malam hingga Rabu 22 Mei 2019 pagi tadi.

Terkait kondisi itu,  Panglima FPI Jakarta, Habib Muchsin menegaskan, ada pihak ketiga yang sengaja memicu kekecauan hingga memantik kericuhan. Salah satu lokasi rusuh ada di Jalan KS Tubun Raya, Petamburan. Yang terbaru, rusuh juga terjadi di kawasan Slipi.

"Memang ini terjadi dilakukan pihak-pihak ketiga yang sengaja membuat kekacauan," lontar Habib Muchsin, kepada tvOne.

Dilansir viva, saat rusuh terjadi, belasan kendaraan baik mobil maupun sepeda motor menjadi korban akibat dibakar. Tidak hanya itu, properti milik warga setempat juga dilaporkan ada yang mengalami kerusakan.


zxc2

Tak Ada Peluru Tajam
Terpisah, Kabiro Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, pihaknya masih mengecek informasi soal ada korban aksi unjuk rasa di Bawaslu yang tewas.

Dalam kesempatan itu, Dedi menegaskan, aparat keamanan baik TNI Polri tidak dibekali dengan senjata api dan peluru tajam dalam melakukan pengamanan unjuk rasa.

"Yang perlu disampaikan bahwa aparat keamanan dalam pengamanan unjuk rasa tidak dibekali oleh peluru tajam dan senjata api," ujarnya.

Sama halnya dengan Habib Muchsin, pihaknya menduga kerusuhan terjadi lantaran ada pihak ketiga yang ingin memanfaatkan aksi yang sebelumnya berlangsung damai. Untuk itu, ia meminta masyarakat tak terprovokasi.

"Kami sudah sampaikan jauh-jauh hari bahwa akan ada pihak ketiga yang akan memanfaatkan situasi unjuk rasa tersebut. Oleh karenanya masyarakat tidak terprovokasi," katanya.

Ditambahkannya, sejauh ini pihaknya telah mengamankan 20 orang, yang diduga provokator. Untuk saat ini, mereka diamankan di Polres Metro Jakarta Pusat untuk dimintai keterangan. "Polri sudah mengidentifikasi bahwa pelaku provokator pertama warga dari luar Jakarta," ujarnya lagi. ***