Menu

Dibina dalam Program DMPA APP Sinar Mas Forestry, Petani Ini Raup Untung Rp20 Juta Per Bulan

Satria Utama 28 May 2019, 00:00
Herman petani yang dibina lewat program DMPA
Herman petani yang dibina lewat program DMPA

RIAU24.COM -  PERAWANG -Program Desa Makmur Peduli Api (DMPA)  yang diinisiasi Asia Pulp & Paper-Sinar Mas Forestry (APP-SMF)  Region Riau, Desa Perawang Barat Kecamatan Tualang Kabupaten Siak terus membuahkan hasil positif bagi masyarakat. Salah satunya dirasakan Herman (49 tahun) yang merupakan  anggota Kelompok Tani binaan Program DMPA APP-SMF.

Herman awalnya hanya memiliki lahan sawit sekitar 2 hektar. Berkat bimbingan Tim Program DMPA, perlahan-lahan sebagian areal sawit tersebut ia  tanami dengan tanaman pertanian holtikultura seperti buah-buahan, sayur-sayuran bayam dan kangkung seluas ¼ ha.

"Dari pertanian sayur tersebut, saya dapat menghasilkan 600 ikat sayur bayam dan kangkung setiap harinya yang langsung saya jual ke pasar Perawang, dengan penghasilan bisa mencapai Rp 40 hingga Rp 43 juta setiap bulannya. Untuk pertanian sayur ini modal awal saya Rp 20 Juta. Jadi bersih setiap bulan saya dapat keuntungan 20 hingga 23 juta," jelasnya.

Kini berkat ketekunannya, Herman yang awalnya hanya punya lahan 2 ha, dapat membeli lahan di sekitar areal sawitnya, sehingga kini sudah punya 4,5 ha yang ia tanami berbagai komoditas holtikultura lainnya.

Untuk meningkatkan hasil produksi pertanian tanaman sayur miliknya, Herman mempunyai strategi tanam dan panen yang hampir sama penerapannya dengan strategi sistim rotasi tanam Hutan Tanaman Industri PT Arara Abadi. Perbedaannya terletak pada masa panen, jika HTI masa panen 5  Tahun,  pertanian sayur yang dibuat Herman hanya membutuhkan rotasi  tanam 20 hari, setelah itu panen.

"Untuk sistem penanaman sayur, saya menggunakan cara yaitu, setelah panen bayam hari ke 20, lalu saya tanam kangkung di bekas tanam bayam tadi, begitu juga setelah panen kangkung saya tanam bayam, tujuannya agar hasilnya maksimal, dan pembagian lokasi tanam pun saya buat perpetak dengan masa rotasi 20 hari. Artinya, setelah panen langsung tanam, dan besok nya panen pada petak lainnya, begitu seterusnya,” jelasnya.

Untuk pemasaran pemasaran, Herman mengaku selama ini lancar-lancar saja. Ia selalu dibantu perusahan PT. AA. APP-SMF dalam merawat jalan sebagai akses angkutan hasil sayur. "Karena areal saya harus melalui akses masuk kawasan konsesi perusahaan, untuk saat ini perusaahan sudah banyak membantu kami petani-petani Program DMPA disekitar konsesi perusahaan. Saya mengucapkan terimakasih banyak kepada perusahaan yang selama ini telah banyak membina, membantu baik permodalan maupun pengembangan usaha saya dan kawan-kawan di sekitar perusahaan,” ujarnya.

Penanggung jawab Program DMPA APP-SMF Region Riau, Miswanto yang didampingi Public Relations PT AA. APP-SMF Region Riau Nurul Huda kepada media menyampaikan, Herman merupakan salah satu warga yang mendapat Program DMPA PT AA. APP-SMF melalui Poktan mereka. Bagi perusahaan keberadaan Herman adalah sebagai bukti atau contoh, bagaimana masyarakat dalam membuka atau membersihkan lahan untuk meningkatkan perekonomian dalam bidang pertanian tanaman holtikultura, tidak harus melakukan membakar lahan.

"Perusahaan melakukan bimbingan, pembinaan, dan membantu permodalan serta kita arahkan agar tidak melakukan pembakaran untuk membersihakan lahan," katanya.***

R24/rls