Menu

Kantor Pusat Facebook Heboh, Ada Paket Terpapar Zat Kimia Mematikan Diduga Sengaja Disusupkan

Siswandi 2 Jul 2019, 10:15
Kantor pusat Facebook pernah dikunjungi Presiden Jokowi, beberapa waktu silam. Foto: int
Kantor pusat Facebook pernah dikunjungi Presiden Jokowi, beberapa waktu silam. Foto: int

RIAU24.COM -  Kantor Pusat Facebook di Menlo Park California, AS, dikabarkan heboh. Hal itu menyusul adanya penemuan bahwa kantor itu diduga terpapar sarin, bahan kimia yang berbahaya dan mematikan. Diduga, zat berbahaya itu masuk ke dalam kantor melalui paket yang dikirim ke kantor itu.  

Akibatnya, manajemen Facebook terpaksa mengevakuasi para karyawan di empat gedung kantor pusatnya tersebut. Sedangkan dua orang karyawan, harus diperiksa lebih lanjut, karena diduga telah terpapar zat tersebut.

Untuk diketahui, sarin adalah senyawa beracun yang bisa mengganggu sistem saraf manusia dan kadang dipakai sebagai senjata kimia. Bila seseorang terpapar bahan ini, dipastikan bisa berakibat fatal.

Seperti dilansir reuters, kecemasan itu bermula setelah sebuah paket yang terkirim di fasilitas surat di kantor pusat Facebook, menunjukkan hasil positif soal adanya materi beracun. Saat dilakukan pengetasan, diduga paket itu mengandung sarin.

Untungnya, pegawai yang terkena kontak dengan paket mencurigakan tersebut, tidak menunjukkan gejala keracunan sarin.

Untuk diketahui, seluruh paket yang masuk ke kantor pusat Facebook memang diperiksa dengan teliti.

"Fasilitas Facebook memeriksa semua paket yang datang dan hasilnya positif, sehingga mereka menginisiasi protokol standar. Saat ini kami sedang menunggu apakah kecurigaan itu benar atau tidak," ungkap petugas pemadam kebakarna setempat, Jon Johnston, seperti dilansir detik, Selasa 2 Juli 2019.

Sementara itu, juru bicara Facebook, Anthony Harrison, menambahkan bahwa pihaknya bekerja sama dengan polisi dan FBI untuk menggelar investigasi, terkait temuan yang membuat heboh tersebut.

"Otoritas belum mengidentifikasi substansi yang ditemukan. Pada saat ini, tiga bangunan yang sudah dievakuasi sudah bisa diisi kembali," terangnya. ***