Menu

Ratusan Orang Tersengat Ubur-ubur di Pantai Gunungkidul, 4 Diantaranya Dapat Penanganan Medis

M. Iqbal 6 Jul 2019, 19:09
Salah seorang wisatawan terkena sengatan ubur-ubur (Foto detik.com dari SAR Satlinmas wilayah II Gunungkidul
Salah seorang wisatawan terkena sengatan ubur-ubur (Foto detik.com dari SAR Satlinmas wilayah II Gunungkidul

RIAU24.COM - Sedikitnya, 139 wisatawan tersengat ubur-ubur di Pantai Selatan Gunungkidul. Empat orang diantaranya harus mendapat penanganan medis lebih lanjut dikarenakan tak kuat menahan rasa sakit.

"Sampai saat ini ada 139 orang yang tersengat ubur-ubur, rata-rata yang tersengat tadi anak-anak," kata Sekretaris SAR Satlinmas wilayah II Kabupaten Gunungkidul, Surisdiyanto dilansir dari detik.com, Sabtu, 6 Juli 2019.

Surisdiyanto menambahkan, Tim SAR telah memberi pertolongan medis kepada para wisatawan. Tapi, karena efek sengatan ubur-ubur membuat bagian tubuh terasa panas hingga sesak napas, membuat beberapa wisatawan terpaksa dilarikan ke klinik terdekat.

zxc1

"Tadi ada empat orang yang dibawa ke klinik karena tidak kuat (menahan efek dari sengatan ubur-ubur). Keempat orang itu terdiri dari tiga wisatawan Pantai Sepanjang dan satu wisatawan Pantai Krakal," jelasnya Surisdiyanto.

Dia menjelaskan, 139 wisatawan yang tersengat ubur-ubur di beberapa pantai berbeda di Kabupaten Gunungkidul. Adapun rinciannya sebagai berikut, 28 orang wisatawan dari Pantai Sepanjang, 11 wisatawan dari Pantai Indrayanti, 20 wisatawan dari Pantai Krakal.

zxc2

Disusul 43 orang wisatawan dari Pantai Kukup, 19 wisatawan dari Pantai Drini, 7 orang wisatawan dari Pantai Sadranan, 6 wisatawan dari Pantai Ngandong Sundak dan 5 orang wisatawan dari Pantai Nguyahan.

"Kami belum bisa memprediksi sampai kapan ubur-ubur ini muncul di pantai. Yang jelas kami terus mengimbau kepada para wisatawan agar tidak menyentuh atau menjadikan mainan ubur-ubur," tuturnya.

"Selain terus melakukan imbauan kepada wisatawan di Pantai, Tim SAR juga melakukan penyisiran untuk membersihkan ubur-ubur yang ada di pinggir pantai," demikian Surisdiyanto.