Menu

Seperti Ini Lika-liku yang Dilalui Dahnil Anzar, Sebelum Berlabuh Jadi Jubir Prabowo

Siswandi 29 Jul 2019, 14:18
Dahnil Anzar Simanjuntak
Dahnil Anzar Simanjuntak

RIAU24.COM -  Sosok mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, kembali marak disorot. Hal itu setelah ia secara resmi ditunjuk Prabowo Subianto menjadi juru bicara Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.

Seiring dengan penunjukan itu, Dahnil akan menjadi penyambung lidah bagi Prabowo, untuk berbicara dengan masyarakat atau kelembagaan.

Mungkin belum banyak tahu, seperti apa sepak terjang Dahnil sebelum berlabuh pada posisi jubir Prabowo tersebut.

Untuk dunia politik, karir Danil mungkin bisa dibilang masih seumur jagung. Dilansir kompas, Senin 29 Juli 2019, sebelum terjun ke politik, pria kelahiran 10 April 1982 ini lebih banyak terlibat sebagai aktivis.

Ia kerap bergabung dalam koalisi masyarakat sipil yang membela masalah hukum dan hak asasi manusia. Dahnil juga cukup vokal dalam mendesak kepolisian dan pemerintah untuk mengungkap penyerangan terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan.

Tak hanya itu, latar belakang pendidikan Dahnil pun tidak berada pada ranah politik, melainkan ilmu ekonomi dan kebijakan publik.

Keterlibatan Dahnil dalam dunia politik, bermula ketka ia ditunjuk sebagai koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno untuk Pemilihan Presiden 2019.

Agar bisa maksimal mengemban tugas, Dahnil pun rela menanggalkan status sebagai PNS, yang diembannya sebagai dosen tetap di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Tanyakan Komitmen HAM

Ada kisah, di balik kesediaan Dahnil bergabung dengan BPN. Dituturkannya, ia menanyakan terlebih dahulu soal komitmen penyelesaian kasus HAM masa lalu kepada Prabowo.

Ketika ditanya tentang hal itu, Dahnil mengatakan bahwa Prabowo memastikan akan menyelesaikannya.  Bahkan,  Prabowo akan menerima dengan lapang dada jika harus menjalani proses hukum apabila terdapat bukti yang kuat terhadap dirinya atas kasus pelanggaran HAM.  Setelah menerima kepastian itu, hati Dahnil pun bulat melaksanakan tugas barunya itu.

"Yang harus segera kita lakukan, kita ungkap faktanya secara utuh. Kemudian rekonsiliasi nasional seperti apa ya silakan. Itu menurut saya lebih baik daripada setiap pemilu kita akan berdiskusi dengan ini terus. Seperti nasi basi yang disajikan terus menerus," lontarnya ketika itu.

Di tengah jalan, Dahnil sempat terseret kasus dugaan korupsi yang ditangani kepolisian. Ia diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi dana kemah Pemuda Islam Indonesia yang diusut Polda Metro Jaya pada November 2018.

Untuk diketahui, kegiatan kemah Pemuda Islam Indonesia ini diadakan memakai dana APBN Kemenpora Tahun Anggaran 2017 dan melibatkan GP Ansor serta Pemuda Muhammadiyah.

Diduga, ada kerugian negara dalam pelaksanaannya. Dalam laporan pertanggungjawaban panitia, terdapat tanda tangan Dahnil. Saat diperiksa, Dahnil mengaku pihaknya telah mengembalikan dana Rp2 miliar kepada Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora).
Untuk kasus ini, polisi telah menetapkan Ketua Panitia Kemah dari Muhammadiyah Ahmad Fanani sebagai tersangka.

Perjalanan politik Dahnil terus berlanjut. Untuk saat ini, tugasnya tergolong lumayan berat dan strategis. Ia akan menjadi penghubungan ke publik, untuk mewakili pandangan dan pendapat Prabowo.

Tak hanya itu, begitu dipercaya mengemban amanah tersebut, Dahnil meminta dukungan dari orang-orang terdekatnya.

"Mohon doa dan dukungan sahabat saya. Mulai hari ini secara resmi saya ditunjuk menjadi Juru Bicara resmi Ketua Dewan Pembina/Ketua Umum Partai Gerindra. Semoga saya bisa menunaikan tanggungjawab ini dengan baik dan mohon doa dan dukungan sahabat sekalian," ujar Dahnil melalui pesan singkat.

Resmi Anggota Gerindra
Tak hanya itu, Dahnil juga resmi menjadi kader Gerindra. Dilansir republika, Dahnil mengakui, sudah ditawari untuk bergabung dengan Gerindra sejak Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi dibubarkan.

"Beliau sudah meminta saya bergabung dengan Gerindra sejak pembubaran BPN (Badan Pemenangan Nasional). Jadi Pak Prabowo katakan 'kamu sudah basah, sekalian berenang di sini'," lontarnya, Senin 29 Juli 2019.

Selain Prabowo, menurut Dahnil, petinggi Gerindra lain juga banyak berkomunikasi dengan dirinya. Di antaranya Sekjen Gerindra Muzani, Waketum Sufmi Dasco, hingga Fadli Zon. Dahnil pun menjadi kader Gerindra, disusul terbitnya kartu tanda anggota atas nama dirinya.

Dahnil mengaku, dirinya sebagai akademisi masih terpikir untuk mengejar cita-citanya untuk mengejar professor. Namun, di dunia politik, selama dekat dengan Prabowo, ia mengaku tertarik dengan visi Prabowo.

"Terus terang saya tertarik dengan visi besar beliau dan visi besar itu diinvestasikan lewat Gerindra," kata Dahnil.

Sebagai juru bicara Ketua Umum dan Ketua Dewan Pembina Gerindra, Ia pun menyatakan akan berusaha sebaik mungkin menerjemahkan apa yang menjadi pernyataan Prabowo.
"Insya Allah Saya berusaha mencoba menerjemahkan dan menyampaikan apa yang menjadi perspektif Pak Prabowo kepada publik," tambahnya lagi.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, Dahnil Anzar Simanjuntak telah menjadi anggota Partai Gerindra sejak pekan lalu. Karena itu, menurut dia, tidak perlu dipermasalahkan statusnya saat ini yang sudah menjadi juru bicara Prabowo Subianto. ***