Menu

Syamsuar dan Alfedri Tinjau Progres Pemugaran Istana Peraduan

Lina 31 Jul 2019, 13:44
Gubri dan Bupati Siak tinjau Istana Peraduan yang berada di dalam komplek Istana Asserayah Al Hasyimiyah Siak Sri Indrapura/lin
Gubri dan Bupati Siak tinjau Istana Peraduan yang berada di dalam komplek Istana Asserayah Al Hasyimiyah Siak Sri Indrapura/lin

RIAU24.COM -  SIAK - Gubernur Riau Syamsuar dan Bupati Siak Alfedri beserta rombongan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) pimpinan perusahaan RAPP, meninjau Istana Peraduan yang berada di dalam komplek Istana Asserayah Al Hasyimiyah Siak Sri Indrapura, Rabu (31/07/2019).

Tampak beberapa kepala OPD terkait di lingkungan Pemkab Siak turut hadir dalam peninjauan perkembangan pemugaran situs cagar budaya yang tengah dipersiapkan untuk diusulkan dalam tentative list World Heritage (situs peninggalan dunia) UNESCO tersebut.

Gubernur Syamsuar dan Bupati Alfedri dalam kunjungannya tampak menelusuri satu persatu ruangan istana peraduan sambil mendengarkan penjelasan salah satu Tim Ahli Cagar Budaya Irham Themas Sutomo. Sesekali kedua pemimpin itu menanyakan keaslian detil bagian dan benda-benda yang menempel pada bangunan.

Gubernur Riau Syamsuar mengatakan Pemerintah Provinsi Riau mengapresiasi dukungan yang ditunjukkan RAPP dalam pelaksanaan pemugaran situs gedung bersejarah tersebut lewat program Corporate Sosial Responsibility (CSR).

“Hari ini kami berkesempatan meninjau ini dalam rangka melihat progress kerja dari RAPP dan TACB selaku yang telah ditunjuk untuk ikut mengawasi, harapan kami kiranya hasilnya sesuai harapan kita semua, dan keasliannya tetap dapat terpelihara. Mudah-mudahan gedung ini nantinya nantinya menjadi objek wisata baru yang menambah daya tarik wisata di Siak ini,” kata Syamsuar.

Proses pemugaran gedung ini kata dia juga diharapkan bermakna sebagai pembelajaran bagi generasi mendatang, agar senantiasa melestarikan cagar budaya bersejarah sebagai wujud rasa cinta tanah air dan kebudayaan melayu Siak sebagai khasanah budaya bangsa.

“Situs Cagar Budaya ini amat berharga dalam kaitannya dengan sejarah Kesultanan Siak yang sangat berarti dalam sejarah mendukung perjuangan bangsa, khususnya oleh Pahlawan Nasional Sultan Syarif Kasim II,” kata mantan Bupati Siak kedua itu.

Untuk itu Gubernur dalam kesempatan yang sama juga mengajak masyarakat Kabupaten Siak untuk tetap peduli dan bersama-sama memelihara situs cagar budaya yang sedang diusulkan menjadi warisan dunia tersebut.

“Keterlibatan masyarakat sangat kami harapkan. Mari kita sayangi situs-situs cagar budaya yang ada di Kabupaten Siak ini. Saya juga sudah sampaikan kepada Pemkab Siak agar pemugaran situs-situs yang ada dalam kawasan Kota Siak Sri Indrapura sesuai dengan arahan tim ahli warisan dunia di Jakarta,” sebutnya.

Tak hanya itu, Syamsuar juga meminta jajaran Pemkab Siak segera mempersiapkan regulasi agar keberadaan bangunan lain tidak melebihi tinggi Istana Aserayah Hasyimiyah dalam jarak radius sekian kilometer, agar tidak mempengaruhi keindahan situs seperti yang terjadi pada situs cagar budaya dikota-kota lain.

Sementara Bupati Afedri menyebut jajarannya sedang mempersiapkan masterplan pengelolaan kawasan cagar budaya peringkat nasional sebagai  prasyarat pengajuan untuk memperoleh status warisan dunia.

“Istana peraduan ini merupakan bagian dari kawasan cagar budaya dengan peringkat nasional, yang sudah ditetapkan melalui surat keputusan mendikbud, untuk penataan dan pengelolaan kawasan ini sedang dipersiapkan kajiannya,” kata Alfedri.

Bupati juga menyampaikan ucapan terimakasih atas dukungan RAPP yang telah memberikan dukungan bagi upaya restorasi istana peraduan, yang saat ini hampir rampung pengerjaannnya yang telah dimulai sejak 4 bulan yang lalu.

“Alhamdulillah Pak Gubernur saat ini dapat hadir bersama kita untuk meninjau perkembangan pemugaran istana Peraduan, dan tadi ada banyak masukan dari beliau dalam rangka penyempurnaan. Akhir dari pekerjaan ini nantinya kita harapkan sesuai dengan kondisi awal bangunan ini sebagai kediaman sultan dan permaisuri. Kita juga akan siapkan benda koleksi dan histori line yang akan bercerita kepada generasi penerus selanjutnya agar cinta dengan keagungan sejarah dan budayanya jelas Alfedri.***


R24/phi/lin