Menu

Ternyata, Muhammad jadi Nama Paling Favorit untuk Bayi di Israel, David dan Ariel Kalah Top

Satria Utama 1 Aug 2019, 11:47
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM -  TEL AVIV - Muhammad atau Mohammed menjadi nama yang paling banyak dipakai untuk bayi laki-laki yang lahir di Israel sepanjang tahun 2018. Data Biro Pusat Statistik setempat menunjukkan sebanyak 2.646 bayi laki-laki diberi nama seperti nama Nabi umat Islam tersebut.

Menurut Biro Pusat Statistik sebagaimana dikutip Haaretz pada Rabu (31/7/2019), meski sebagai nama terpopuler, jumlah pengguna nama Muhammad mulai menurun dibanding tahun sebelumnya.

Nama populer lainnya untuk tahun 2018 adalah David, yang diberikan kepada 1.447 bayi laki-laki, diikuti oleh Ariel untuk 1.323 bayi laki-laki.

Sedangkan mayoritas bayi-bayi perempuan Israel diberi nama Tamar. Nama itu dipakai 1.289 bayi perempuan. Nama Tamar terpopuler selama tiga tahun berturut-turut. Nama terpopuler kedua adalah Maya. Selanjutnya, Noa, Avigail, Ayala, Yael, Sara, Adel, Shira dan Romi.

Sedangkan nama terpopuler untuk bayi perempuan Muslim di negara Yahudi itu adalah Maryam. Nama itu diberikan kepada 523 bayi perempuan pada tahun lalu.

Keberadaan warga Muslim di Israel tak terlepas dari konflik yang berlangsung di Palestina tahun 1948. Usai deklarasi pembentukan negara Israel, orang-orang Yahudi mencaplok sebagian besar wilayah Palestina.

Di kawasan yang lantas diduduki Israel, terdapat sekitar 950 ribu warga Arab Palestina. Kemudian, sekitar 80 persennya memilih mengungsi karena intimidasi dan tinggal menyisakan 156 ribu jiwa.

Inilah cikal bakal warga Arab di Israel. Sebagian lagi adalah yang berasal dari Tepi Barat dan Jalur Gaza yang memperoleh kewarganegaraan Israel berdasarkan aturan unifikasi keluarga sehingga kian menambah jumlah mereka.

Pertambahan itu masih berlangsung hingga kini. Warga Muslim di Israel tercatat memiliki tingkat kelahiran yang tinggi. Rata-rata per tahun, satu dari empat kelahiran bayi, adalah Muslim.

Kontan, ini memicu kekhawatiran di Israel bahwa dalam beberapa tahun ke depan, jumlah orang Yahudi bisa tersalip. Diperkirakan, jumlah warga Muslim bisa mencapai 2 juta jiwa atau 24-26 persen dari populasi dalam kurun 15 tahun. Warga Israel kemudian mengistilahkan 'bom waktu demografi' terhadap fenomena tersebut.***

 

R24/bara