Menu

Dituding Anti-Bendera Tauhid, Mahfud MD Balik Tantang Netizen

Siswandi 13 Aug 2019, 10:59
Mantan Ketua MK, Mahfud MD.
Mantan Ketua MK, Mahfud MD.

RIAU24.COM -  Sosok mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, terus mendapat sorotan dari netizen sejak beberapa hari belakangan. Hal itu setelah ia dituding sebagai orang anti-bendera tauhid.

Tak terima dengan tudingan yang menurutnya hoaks tersebut, Mahfud balik menantang netizen untuk membuktikan tudingan itu. Tantangan itu disampaikan melalui media sosialnya. Tak sekedar menantang, Mahfud juga akan memberikan uang Rp 10 juta bagi yang berhasil membuktikan tudingan itu.

“SAYEMBARA: 10 JUTA BAGI YANG BISA....ditunggu jawabannya sampai 17 Agustus 2019 jam 18.00WIB. Mahfud MD Bakal Kasih Rp 10 Juta ke Pihak yang Bisa Buktikan Dirinya Anti- Bendera Tauhid,” tulis Mahfud dalam akun instagram miliknya, dilansir kompas, Selasa 13 Agutus 2019.

Sebelumnya, Mahfud sempat menjelaskan maksud tantangannya itu. Menurutnya, tantangan itu ia sayembarakan, sebagai respon dirinya atas tudingan itu. Mahfud mengatakan, tudingan yang mengatakan dirinya anti-bendera tauhid itu adalah kabar bohong.

Tudingan itu sendiri, bermula ketika ia ditanya wartawan, soal taruna Akmil bernama Enzo Zens Allie. Enzo sempat marak disorot media massa, karena keberhasilannya masuk sebagai taruna Akmil. Namun belakangan, muncul kabar yang menyebut taruna berdarah Prancis itu, berkaitan dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).  

Menanggapi pertanyaan wartawan itu, Mahfud menjelaskan, ketika itu sempat mengatakan, TNI bisa saja sedang kecolongan. Akan tetapi, hal itu sulit terjadi karena seleksi masuk ke TNI sangat ketat.

Menurut Mahfud, pernyataannya itu tidak ada kaitannya dengan bendera tauhid.

"Ada wartawan tanya ke saya, bagaimana menurut pak Mahfud soal Enzo Zens, 'Ya saya bilang bisa saja TNI kecolongan kan,' tetapi menurut saya TNI itu seleksinya ketat kan gitu, orang dilihat latar belakangnya dari ibunya, saudaranya kalau masuk akmil gitu, tidak ada kaitannya (dengan bendera Tauhid)," terangnya lagi.

Mahfud mengakui, netizen di sosial media sangat liar dalam memaknai pernyataannya. Sehingga belakangan ia dituding sebagai orang yang anti-bendera tauhid. Karena itu,  ia meminta siapa pun yang bisa membuktikan akan diberi uang senilai Rp10 juta.

"Iya di medsos liar, karena itu saya suruh buktikan dimana saya mengatakan itu, kan beritanya enggak begitu, semua ada empat wartawan, enggak ada yang menulis begitu (anti-bendera Tauhid), tapi kan lalu muncul pengembangan di medsos," ujar Mahfud lagi. ***