Menu

Tak Cuma Jepang, Bisnis Sewa Teman Kencan di Singapura Laris Manis

Riki Ariyanto 24 Aug 2019, 21:52
Bisnis sewa teman kencan laris manis di Singapura (foto/ilustrasi)
Bisnis sewa teman kencan laris manis di Singapura (foto/ilustrasi)

RIAU24.COM -  Sabtu 24 Agustus 2019, Ternyata bisnis sewa teman kencan tidak hanya populer di Jepang saja. Bahkan bisnis serupa juga ramai diminati di Singapura baik oleh pria maupun wanita.

Dilansir dari Tempo, pemicu ramainya penyewa teman kencan dianggap karena orang-orang sibuk mencari uang atau mengejar karir guna memenuhi tingginya biaya hidup di Singapura. Dampak sosialnya banyak orang Singapura disebut enggan berpacaran atau menikah. 

zxc1

Seperti dilansir dari South China Morning Post, 24 Agustus 2019, alasan itulah yang membuat situs seperti Maybe.sg hadir. Situs tersebut menyediakan jasa wanita dan pria sebagai teman kencan para kliennya. Saat menjalankan bisnisnya, para penyewa diberitahu bahwa dilarang terjadi kontak fisik dan mereka yang menemani pelanggan berkencan diminta menelepon agensi jika terjadi masalah.


Untuk layanan teman kencan itu, Maybe.sg memasang tarif  sewa berkisar dari 80 dollar Singapura atau setara dengan Rp 828 ribu hingga 380 dollar Singapura untuk dua jam lamanya.

zxc2

Seorang pendiri Maybe.sg, Sora mengatakan perusahaannya mirip seperti Tinder. Namun di perusahaannya itu ada jaminan bawah konsumen tidak akan terpikat penipuan kencan palsu. "Orang-orang dari semua lapisan masyarakat menggunakan layanan kami," kata Sora.

SG VIP Escort didirikan tahun 2017 oleh seorang pria Singapura saat usianya 20 tahun-an. Richard, begitu dia menyebut singkat namanya. Richard memasang tarif dari 600 dollar Singapura hingga 1,400 dollar Singapura untuk satu jam lamanya. Dan bahkan bisa mencapai 10 ribu dollar Singapura untuk acara khusus seperti acara-acara publik yang berlangsung sekitar 4 jam.

"Wanita-wanita yang bekerja di SG VIP Escort warga Singapura atau penduduk tetap yang berpengalaman sebagai escort atau sugar babies," sebut Richard kemudian.

Dilaporkan sebagian besar pelanggan jasa sewa teman kencan itu adalah orang asing dan mereka yang fokus pada karir berusia 30 tahun hingga 40 tahun. "Bagi mereka, waktu setara dengan uang dan mereka tidak mau berkomitmen dengan orang lain secara emosional maupun finansial, mereka menyewa kencan," sebut Richard.

Menariknya, menurut Richard, beberapa kliennya malah menjadi pelanggan tetapnya dengan meminta agar wanita yang dikencani merupakan wanita yang sama.