Tempat Ini Jadi Viral Karena Disebut-sebut Lokasi KKN Desa Penari, Begini Respon Warganya
RIAU24.COM - Cerita horor tentang KKN di Desa Penari yang viral di media sosial, ternyata mulai berbuntut. Salah satu yang merasakan dampaknya, adalah Rowo Bayu, sebuah destinasi wisata yang berada di Banyuwangi, Jawa Timur. Pasalnya, kawasan ini marak disebut-sebut sebagai lokasi tempat KKN itu dilaksanakan.
Untuk diketahui, sang penulis cerita horor itu, SimpleMan, memilih untuk merahasiakan di mana lokasi asli di mana kejadian horor itu terjadi. Ia melakukan hal itu, supaya tidak menimbulkan keresahan dan kontroversi.
Namun siapa sangka, sikap SimpleMan yang merahasiakan lokasi desa itu, ternyata malah mengundang rasa penasaran dari netizen. Para netizen pun berlomba-lomba ingin mengetahui, di mana lokasi kejadian itu sebenarnya.
Sejumlah clue yang diberikan, membuat banyak orang menerka-nerka. Salah satu yang paling populer adalah munculnya dugaan bahwa lokasi Desa Penari dalam cerita tersebut, berada Rowo Bayu. Pasalnya, banyak orang meyakini kondisi di tempat itu mirip dengan apa yang digambarkan SimpleMan dalam cerita KKN di Desa Penari.
Ramai Didatangi
Dilansir viva, Rabu 4 September 2019, sejak isu ini menjadi viral, Rowo Bayu pun mulai kedatangan banyak wisatawan. Bukannya ingin mengunjungi destinasi wisata yang memang ada di kawasan itu, kebanyakan mereka adalah orang yang merasa penasaran dan ingin membuktikan kemiripan cerita dengan lokasi sebenarnya.
Hal itu diakui Reza, salah seorang wisatawan lokal yang ditemui di lokasi Rowo Bayu. "Karena saya orang sini, saya penasaran akhirnya saya ke sini untuk melihat-lihat apakah benar. Setelah dilihat-lihat, saya tanyakan ke kepala desa, juru kunci setempat, sepertinya bukan," ungkapnya, kepada tvOne.
Padahal, Rowo Bayu sendiri merupakan lokasi bersejarah bagi warga Banyuwangi. Akibatnya, fenomena itu membuat warga di kawasan itu merasa tak senang hati.
Kondisi itu juga dibenarkan Sugito, Kepala Desa Bayu. Ditegaskannya, di daerahnya tidak ada yang namanya Desa Penari.
"Desa Songgon ini pecahan tahun 1997, jadi namanya Desa Penari tidak ada sama sekali. Berita-berita di medsos itu berita bohong. Enggak pas dengan lokasi yang ada. Yang jelas ini sangat merugikan wilayah saya, karena di sini merupakan wisata religi dan wisata alam," terangnya.
Untuk diketahui, SimpleMan sendiri sebelumnya sudah menegaskan Rowo Bayu tidak ada kaitannya dengan Desa Penari yang diceritakannya itu. Hal itu diterangkannya dalam wawancara dengan Raditya Dika, penggiat medsos yang sempat dihubungi SimpleMan.
"Saya tegaskan bahwa kejadian ini tidak ada hubungannya dengan Rowo Bayu. Teman-teman, mohon kebijaksanaannya, ada yang harus saya jaga, salah satunya adalah amanat. Semoga klarifikasi saya bisa menutup orang lain untuk tidak mengaitkan cerita ini dengan Rowo Bayu," terangnya ketika itu. ***