Menu

Penanganan Karhutla Lambat, Muhammad Adil Singgung Anak Gubernur Riau dan Kapolda Yang Belum Terkena Ispa

Riko 10 Sep 2019, 15:09
Muhammad Adil
Muhammad Adil

RIAU24.COM -  Anggota DPRD Riau Muhammad Adil mengkritik kinerja gubernur dan Kapolda serta aparat terkait penanganan kabut asap yang semakin pekat akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang lambat. Dia menilai langkah yang dilakukan aparat terkait dalam penanganan hutan saat ini belum sesuai yang diharapkan hal ini dibuktikan sampai saat ini asap semkin bertambah. 

"Saya tanya dulu anak gubernur dan Kapolda sudah terkena ISPA atau belum. Kalau belum wajarlah mereka tidak bergerak tapi jika sudah terkena anak pejabat baru mereka bergerak menghilangkan asap," kata Muhammad Adil di DPRD Riau. Selasa 10 September 2019.

Jadi Ia meminta gubernur,  Kapolda dan aparat terkait segera bergerak cepat dan jangan menunggu sudah ada masyarakat yang meninggal akibat asap dari Karhutla baru bergerak cepat. 

"Jika Jokowi ke Riau saya juga meminta presiden menganti pejabat yang tidak bisa menyelesaikan Karhutla sesuai janjinya mulai dari Kapolda sampai Kapolres hingga Danrem sampai ke Kodim, "pungkasnya.

Politisi PKB itu juga berharap pemerintah di Riau dalam penanganan asap akibat Karhutla jangan menunggu pusat menyelesaikan Karhutla, harus bergerak sendiri, sebab kewenangan dalam menuntaskan dan menyelesaikan Karhutla dan warganya adalah gubernur dan walikota dan bupatinya. 

Sementara itu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada hari Selasa 10 September 2019 mencatat ada ratusan hotspot muncul di Provinsi Riau. Hotspot terbanyak muncul di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).

"Hotspot Riau dengan tingkat kepercayaan di atas 50 persen ada 138 titik. Tersebar paling banyak di Indragiri Hilir 64 titik, Pelalawan 33 titik, dan Indragiri Hulu 18 titik,"kata kepala Seksi (Kasi) Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru, Sukisno. 

Kemudian hotspot juga muncul di Kepulauan Meranti 1 titik, Bengkalis 2 titik, Kampar 6 titik, Dumai 1 titik, Kuansing 3 titik, dan Rokan Hilir 10 titik.

Selanjutnya Riau dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen atau titik api ada muncul 90 titik. Selanjutnya Bengkalis 2 titik, Kampar 5 titik, Pelalawan 18 titik, Kuansing 3 titik, Rokan Hilir 9 titik, Indragiri Hilir 43 titik, dan Indragiri Hulu 10 titik.