Menu

Menteri Jokowi Sebut Asap Riau Tidak Parah, Warga: Kami Tetap Mengungsi

Riki Ariyanto 19 Sep 2019, 20:53
Pernyataan Menkopolhukam Wiranto sebut kabut asap Riau tidak parah langsung menuai pro dan kontra (foto/int)
Pernyataan Menkopolhukam Wiranto sebut kabut asap Riau tidak parah langsung menuai pro dan kontra (foto/int)

RIAU24.COM -  Kamis 19 September 2019, Warga memprotes pernyataan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Jendral TNI (Purn) Wiranto. Hal itu sebab Wiranto menyebut kondisi kabut asap di Provinsi Riau tidak seperti yang diberitakan media massa.

zxc1

Meski dikatakan demikian, sejumlah warga Pekanbaru yang sedang mengungsi di provinsi lain enggan kembali. Seperti yang dikatakan Fatimah, warga Panam yang sedang mengungsi di Sumatera Barat. "Kami yang paling tahu pak Menteri, jangan asal ngomong. Saya dan dua anak saya tidak akan pulang ke Pekanbaru, kami akan bertahan di Sumatera Barat sampai kabut asap hilang," sebutnya.

zxc2

Hal yang sama juga dikatakan Vany, warga Kulim, Pekanbaru. "Saya punya anak kecil dan kami sudah seminggu di Sumatera Utara. Kalau pak menteri yang ngomong kabut asap tidak parah, makin lama lah kami mengungsi. Karena tahu apa pak menteri, coba dia hirup asap yang masuk ke dalam rumah. Jangan pake AC, tahan enggak dia," sebut Vany.

Vany bilang dirinya memang sengaja mengungsi ke kampung halaman di Sumatera Utara karena tidak terpapar kabut asap parah. "Anak saya masih kecil, masih balita. Sangat bahaya kabut asap ini bagi pertumbuhannya kelak. Apalagi katanya bisa mempengaruhi perkembangan otak," kata Vany.

Seperti diberitakan sebelumnya seorang bayi di Pekanbaru meninggal dunia diduga akibat kabut asap. Bayi tersebut akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya setelah tiga hari dilahirkan.

Sementara catatan Papan ISPU menunjukkan kualitas udara yang 'Tidak Sehat'. Akibatnya Pemko Pekanbaru memperpanjang masa libur bagi anak sekolah mulai tingkat TK, SD, dan SMP sederajat.