Menu

Bila Ditolak UGM, UII : Kami akan Undang UAS, Sudah Lama Kami Menunggu

Siswandi 10 Oct 2019, 10:15
Ustaz Abdul Somad
Ustaz Abdul Somad

RIAU24.COM -  Penolakan ceramah umum oleh Ustaz Abdul Somad (UAS) oleh pihak Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, hingga kini masih menjadi sorotan. Namun sikap yang sebaliknya, datang dari Dekan Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII)Yogyakarta, Abdul Jamil.

Dengan tegas, ia menyatakan pihaknya siap menerima kedatangan UAS bila  seandainya UGM menolak kehadiran ustaz asal Riau tersebut.  Apalagi selama ini pihaknya benar-benar sudah menantikan kedatangannya.

''Kami sudah lama menunggu kehadirannya agar bisa berceramah di Fakultas Hukum UII. Nah, kesempatan itu akan bisa didapat bila Ustaz Abdul Somad (UAS) tidak dizinkan ceramah di UGM. Beliau kami akan undang untuk bercemarah di masjid kampus kami,'' ungkapnya, Rabu (9/10/2019) tadi malam.

Dilansir republika, Kamis 10 Oktober 2019, Jamil mengatakan, kehadiran UAS sangat tepat untuk memberikan motivasi dan kesadaran rohani seluruh mahasiswa FH UII. Karena itulah, siraman rohani dari UAS sudah begitu dinantikan selama ini.

''Kami telah melakukan rapat. Hasil keputusannya FH UII pada hari itu siap mengundang beliau kalau pada tanggal itu ceramahnya digagalkan takmir Masjid UGM. Kami sangat senang bila beliau datang. Kami jamin di sini tak ada yang menolak,'' tegasnya lagi.

UGM tak Suka
Sebelumnya, Ketua Takmir Masjid UGM, Drs Mashuri Maschab, menilai, penolakan itu cuma alasan menutupi ketidaksukaan UGM. "Kita harus berterus terang, UGM tidak menyukai UAS," lontarnya ketika itu.

Ketika menemui dua wakil rektor UGM, Djagal Wiseso dan Bambang Agus, Mashuri sudah menyampaikan kalau mereka tidak akan berbohong. Maka itu, ia mengaku tidak akan menutupi apa pun dan bicara apa yang terjadi.

Selama pertemuan, lanjut Mashuri, Djagal menyebutkan berbagai alasan. Salah satunya tekanan alumni. Namun Djagal tidak mengungkapkan alumni yang dimaksud.

Menurut Mashuri, Takmir Masjid UGM sendiri sudah memenuhi kondisi kondisi yang diminta sebelum mengundang UAS. Mulai dari tidak memakai baliho, spanduk atau banner sampai tidak memakai konsep tabligh akbar.

Konsep kegiatan itu nanti, memang dirancang seperti diskusi panel dan terbilang serius, tanpa banyak gelak tawa. Karena itu, takmir Masjid UGM memang tidak menyebarkan undangan-undangan secara luas.

Walau komunikasi kepada UAS sudah dilakukan sejak 11 September 2019 lalu, kabar itu tidak lantas disebarluaskan. Bahkan, Rektorat, Dekan, Kepala Pusat Studi lebih dulu disampaikan baru ke rekan-rekan takmir.

Itu pula tampaknya yang membuat kesabaran Mashuri sudah mencapai puncak. Sebab, ketika kondisi-kondisi itu sudah dipenuhi, takmir Masjid UGM tetap diminta membatalkan rencana mendatangkan UAS.

"Tadi saya sudah mengatakan, Pak (Djagal) saya ini orang jujur, saya tidak mau berbohong, dan kali ini kalau misalnya masih dilarang saya tidak akan menutup-nutupi, saya akan bicara ke publik," ungkapnya lagi. ***