Menu

Pengamat Ini Sebut Lebih Terhormat Jika Gerindra Jadi Oposisi

Siswandi 12 Oct 2019, 23:51
Pertemuan antara Presiden Jokowi dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto di Istana Negara, Jumat kemarin. Foto: int
Pertemuan antara Presiden Jokowi dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto di Istana Negara, Jumat kemarin. Foto: int

Ujang mengatakan, idealnya negara membutuhkan oposisi yang kuat dan tangguh dalam mengawasi pemerintah. Hal yang mengkhawatirkan apabila Gerindra dan Demokrat masuk dalam koalisi pemerintah, kontrol terhadap Jokowi-Ma'ruf berkurang sehingga kewenangan cenderung disalahgunakan. 

Seperti diketahui, usai pertemuan pada Jumat (11/10/2019) sore kemarin, Presiden Jokowi mengakui, ia dan Prabowo sempat membicarakan masalah koalisi. Namun, pembicaraan itu belum final. 

Sementara itu, Prabowo mengatakan pihaknya siap membantu pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin apabila diperlukan. Prabowo menekankan bahwa Partai Gerindra selalu mengutamakan kepentingan yang lebih besar, yaitu kepentingan bangsa dan negara. 

Meskipun berbeda pandangan politik dan pernah terlibat rivalitas pada pesta demokrasi, Prabowo meyakinkan bahwa hal itu bukanlah penghalang. ***

Halaman: 12Lihat Semua