Diancam Dikeluarkan dari Kampus Karena Sering Demo, Mahasiswa UIN Suska Riau Mengadu ke DPRD Riau
RIAU24.COM - Lima orang dari mahasiswa Islam Negeri (UIN) Suska Riau mengadu kepada pimpinan DPRD Riau. Mereka mengadu karena diancam akan di keluarkan dari Kampus karena sering melakukan aksi demo.
"Kami mengadu ke DPRD Riau untuk meminta jalan keluar kepada pimpinan DPRD Riau karena kami diancam akan di keluarkan atau DO oleh rektor jika sering melakukan aksi demo," kata Adtya Saputra ketua Sema UIN Suska Riau usai menemui pimpinan DPRD Riau. Senin 14 Oktober 2019.
Menurut Aditya aksi demo yang dilakukan mahasiswa beberapa waktu lalu sudah sesuai undang-undang dalam menyampaikan pendapat di depan umum dan tidak ada aturan yang dilanggar.
"Tapi memang pihak rektor terus mengancam kami agar tidak ikut aksi demo. Mereka beralasan demo yang kami lakukan menganggu pejabat yang sedang berkerja, " jelasnya.
Aditya juga mengaku bahwa saat ini ada 5 mahasiswa sudah dilaporkan kepada polisi oleh pihak kasubag kemahasiswaan UIN Suska Riau terkait demo yang sudah dilakukan dengan tuduhan menganggu pejabat yang sedang berkerja.
"Selain itu ada juga 70 mahasiswa akan di skor karena mengikuti aksi demo belum lama ini, jadi sampai saat ini kita dilarang melakukan aksi," jelasnya.
Sementara itu Wakil ketua DPRD Riau Asri Auzar yang langsung menerima keluhan mahasiswa sangat miris dan menyayangkan aksi rektor yang melarang aksi dan melaporkan anak didiknya kepada polisi.
"Sangat kita sayangkan anaknya sendiri dilaporkan pada polisi, "kata Asri.
Untuk tindaklanjutnya pihaknya akan menelaah surat dari mahasiswa. Dan dalam waktu dekat DPRD akan memanggil pihak rektor untuk mengklarifikasi apa yang menjadi keluhan mahasiswa UIN Suska Riau.
"Kita akan panggil pihak rektor dan kita lakukan audensi apakah benar yang disampaikan mahasiswanya. Tapi yang jelas rektor tidak boleh alergi soal pada demo mahasiswa. Sebab aksi demo itu dibolehkan undang-undang untuk menyampaikan Pendapat. Dan yang tidak boleh itu adanya anarkis perusakan, " terangya.
Ketua Demokrat Riau ini juga sangat menyayangkan jika rektor UIN melalukan skorsing pada 70 mahasiswa yang ikut melalukan aksi beberapa waktu lalu. "Jika itu benar sudah kelewatan dan menghancurkan demokrasi, " tutupnya.