Menu

Heboh, Trump Klaim AS Ingin Mengamankan Minyak di Suriah Ketimbang Memerangi Teroris

Riko 19 Oct 2019, 14:15
Donald Trump
Donald Trump

Nicholas Heras dari kelompok think tank liberal CNAS menyimpulkan komentar Trump bahwa AS menjaga sisa kekuatan di lembah Sungai Eufrat tengah, yang bertentangan dengan laporan sebelumnya bahwa semua pasukan AS akan ditarik kecuali untuk wilayah garnisun kecil di At-Tanf yang berbatasan dengan Yordania.

"AS telah mengamankan minyak, apakah itu berarti Amerika Serikat menyimpan kekuatan residu di Suriah," kata Heras via akun Twitter-nya, @NicholasAHeras.

Washington telah mempertahankan sejumlah kecil operator pasukan khusus di Suriah selama beberapa tahun terakhir, yang bertentangan dengan hukum internasional. AS mengklaim tujuan pasukannya di Suriah adalah membantu milisi Kurdi melawan ISIS.

Seorang mantan perwira intelijen AS yang menggunakan akun Twitter @Stonekettle mempertanyakan klaim Trump soal AS mengamankan minyak di Suriah."Mengingat bahwa saya seorang pensiunan perwira intelijen AS, saya sangat akrab dengan ladang minyak Timur Tengah. Izinkan saya mengklarifikasi pernyataan Trump; 'AS telah mengamankan minyak'," katanya, seperti dikutip Russia Today.

"Ladang minyak apa di Suriah yang telah dijamin AS? Tunjukkan pada saya minyak, minyak Suriah yang dijamin oleh AS. Tunjukkan itu pada saya," lanjut dia. "Minyak apa yang dia bicarakan?," imbuh dia.

Wilayah-wilayah yang dibebaskan oleh Pasukan Demokratik Suriah (SDF)—yang dipimpin milisi Kurdi— dari pendudukan ISIS ini mencakup banyak tanah pertanian dan ladang minyak Suriah di sebelah timur Sungai Eufrat. Wilayah itu AS tolak untuk mengembalikannya kepada pemerintah Assad di Damaskus.

Halaman: 123Lihat Semua