Menu

ILC TV One Bahas Tentang Radikalisme, Netizen Minta Karni Ilyas Datangkan Sosok Ustaz ini Hingga Pentolan OPM Hadir

M. Iqbal 5 Nov 2019, 07:16
Presiden ILC TV One, Karni Ilyas
Presiden ILC TV One, Karni Ilyas

RIAU24.COM - Belakangan ini, publik banyak dibenturkan dengan polemik yang dimunculkan dari para menteri Jokowi. Belum lagi Jokowi telah memerintahkan Menko Polhukam, Mahfud MD untuk menangani paham-paham radikalisme.

Dia sendiri ingin Mahfud melakukan koordinir menteri-menteri terkait untuk mencegah penyebaran radikalisme di Indonesia.

Masih mengenai hal tersebut, Indonesia Lawyers Club (ILC) TV One mengangkat tema "Apa dan Siapa Yang Radikal" untuk acara diskusi tersebut.

Acara tersebut akan berlangsung pada malam ini Selasa, 5 November 2019 pada pukul 20.00 WIB. Demikian yang disampaikan Presiden ILC TV One, Karni Ilyas.

zxc1

"Dear Pencinta ILC: Diskusi kita Selasa Pkl 20.00 WIB besok berjudul "Apa dan Siapa Yang Radikal?" Selamat menyaksikan. #ILCApaSiapaRadikal," kicau Karni Ilyas di akun Twitternya, Senin, 4 November 2019.

Postingan Topik ILC TV One tersebut langsung panen komentar netizen. Netizen meminta beberapa tokoh mulai dari Haikal Hassan, Hidayat Nur Wahid, Hingga Ustaz Abdul Somad diminta hadir dalam acara tersebut.

Tak hanya itu, bahkan ada juga yang meminta agar perwakilan dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) juga turut hadir. Sebab, beberapa netizen menganggap jika OPM merupakan bentuk dari radikal.

zxc2

"Undang pentolan OPM ngga? 
Bagiku yg radikal itu OPM," ujar @zarazettirazr.

"Undang UAS, Ustadz Felix Siauw atau Ustadz Adi Hidayat. Maaf aja, soalnya yg dituduh pasti Islam," pinta @NiaArmiani17.

"Saya minta pak Ustad @haikal_hassan di Undang Bang @karniilyas sama @hnurwahid di Undang Juga Bang @karniilyas biar imbang jadi Jangan Cuma Ustad @haikal_hassan yg sendirian Melawan Kubu Sebelah yg bilang Radikal-Radikul , mohon pak @hnurwahid di undang," komentar @aja_maila.

"Nah isu radikal. Apakah OPM masuk?  Teroris,apakah OPM masuk?  Langsng aja ditujukan siapa untk kelompok mana ngga usah goreng goreng radikal radikul, teroris terorisiiinnnnm," kata @arisutrisna_ari.

ILC