Menu

Pertanyakan Motif Pelaporan Dewi Tanjung, Novel Baswedan: Saya Enggak Ngerti

M. Iqbal 9 Nov 2019, 21:44
Penyidik Senior KPK, Novel Baswedan
Penyidik Senior KPK, Novel Baswedan

RIAU24.COM - Politisi PDIP Dewi Tanjung melaporkan Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan tentang tuduhan merekayasa kasus penyiraman air keras kepadanya. Hal itupun dipertanyakan oleh Novel. 

“Saya enggak ngerti yang mau dihina dia itu siapa. Apakah dia mau menghina rumah sakit besar tiga di Indonesia dan dua di Singapura," kata Novel Baswedan dilansir dari Liputan6.com, Sabtu, 09 November 2019.

Novel sendiri merasa terhadap tudingan rekayasa yang dialamatkan kepadanya. Karena, sudah lima rumah sakit yang menanganinya menyatakan bahwa Novel terkena air keras. 

zxc1

Belum lagi penyidikan dan temuan-temuannya yang dilakukan kepolisian, serta investigasi independen yang dilakukan Komnas HAM. Tak hanya itu, Presiden Joko Jokowi sudah memberikan perhatian serius dan meminta kasus teror air keras itu diusut tuntas.

"Apakah mau menghina polisi yang menginvestigasi, Komnas HAM yang melakukan pemeriksaan. Apakah dia mau menghina para tokoh yang bertemu saya dan melihat keadaan saya," jelas Novel.

Mantan anggota Polri itu juga mempertanyakan bukti apa yang dimiliki Dewi Tanjung hingga berani menuding dirinya merekayasa kasus teror air keras.
zxc2

"Sekarang begini loh, orang menuduh sesuatu itu harusnya yang nuduh yang buktikan. Kalau dia nuduh saya enggak punya otak, masa saya harus kasih scan bukti saya enggak punya otak. Kan lucu," ucap Novel.

Menurutnya, laporan kepolisian yang dilayangkan Dewi Tanjung lucu dan aneh. Karena itu, dirinya sengaja tidak memberikan respons khusus terhadap laporan tersebut.

"Saya kira omongan enggak penting untuk saya respons lebih jauh," kata Novel.