Menu

Warisan disiplin lalu lintas di Bumi Lancang Kuning

Satria Utama 19 Nov 2019, 12:02
Rambu peringatan dan panel penunjuk kecepatan kendaraan di Komplek PT Chevron Pacific Indonesia di Rumbai, Kota Pekanbaru, Riau.
Rambu peringatan dan panel penunjuk kecepatan kendaraan di Komplek PT Chevron Pacific Indonesia di Rumbai, Kota Pekanbaru, Riau.

Tidak mudah baginya untuk bisa bekerja sebagai sopir pada perusahaan migas tersebut, selain SIM, ia juga harus miliki kartu pengemudi (Kape) yang diterbitkan oleh perusahaan. Untuk mendapatkan Kape, ada berbagai tes yang harus dijalani dengan syarat mampu menerapkan lima kunci keselamatan yakni pandangan jauh ke depan, gambaran luas, pandangan berpindah-pindah, dapat menghindar, dan dapat terlihat orang.

Ia justru bersyukur karena mendapatkan ilmu dan kedisiplinan yang baku dalam berkendara sehingga bisa menekan tingkat lakalantas.

Budayakan Disiplin Berlalulintas

Seorang perwira pertama polisi Polresta PekanbaruAKP Ratnawilis bahkan menyakini semua aturan dan tata tertib yang diterapkan Chevron bagi pengendara di kawasan mereka sangat baku sesuai dan sudah mengacu pada undang-undang keselamatan di jalan raya.

Selain itu perusahaan migas tersebut juga berupaya menjadikan disiplin berlalulintas sebagai budaya bagi semua karyawan, mitra kerja dan keluarga yang berhubungan dengannya, bukan karena keterpaksaan atau takut akan petugas atau hukum. Kondisi itu diharapkan akan terbawa saat berkendaraan di mana saja meski di luar areal perusahaan.

"Tata kelola berlalulintas di komplek Chevron bagus sekali," kata Kasubnit Dikyasa Satlantas Polresta Pekanbaru AKP Ratnawilis beberapa waktu lalu.

Halaman: 456Lihat Semua