RIAU24.COM - JAKARTA- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dituntut untuk merubah mindset atau cara berpikir untuk menghasilkan progres terhadap pembangunan ekonomi rakyat Indonesia.

zxc1

Menurut Anggota Komisi VIII DPR RI Achmad menilai, selama ini progresif keberadaan Baznas tidaklah terasa dalam kehidupan rakyat Indonesia. Padahal, secara peraturan Undang-Undang Baznas melanggarkan prinsip keuangan. "Karena dia mengumpul, menyimpan dan mendistribusikan ini dalam keuangan enggak boleh sebenarnya," ujarnya saat rapat dengar pendapat dengan Baznas di komplek parlemen, Jakarta, Selasa (19/11/2019).

zxc2

Namun, bukan itu yang dipersoalkan oleh anggota DPR RI dari fraksi Partai Demokrat daerah pemilihan Riau I itu. Melainkan, bagaimana lembaga ini memiliki progress dan dapat dipercaya masyarakat.

Salah satunya adalah men-share program kerjanya. "Entah itu di televisi atau dimana pun sebab masyarakat enggak tahu uang dikumpul tetapi apa sampai dimana manfaatnya," jelasnya.

Kemudian yang kedua, kata Achmad, Baznas jangan hanya mendistribusikan anggaran yang ada. "Tetapi tentukan targetnya contoh Rp20 triliun pada 2020 sehingga bagaimana caranya supaya tercapai 20 triliun 2020," tuturnya.

Kemudian, Achmad menyarankan, Baznas agar membuat 2 program saja. "Ekonomi dan SDM agar dapat menjadi contoh dunia karena bapak ingin baznas menajdi contoh dunia yang lain itu biar Bupati dan walikota karena yang dimiliki rakyat itu adalah Bupati dan walikota," jelasnya.

Apalagi anggaran Baznas saat ini, mencapai Rp2 triliun. "Kenapa enggak fokus pada dua program itu saja sehingga baznas itu bisa mengangkat harkat dan martabat rakyat kita," jelasnya. (R24/Bisma)