Menu

Mantan Sekretaris BUMN Said Didu Sebut 2 Figur Ini Mirip Ahok, Tapi Faktor Penting Ini yang Membedakan

Siswandi 21 Nov 2019, 09:35
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu

RIAU24.COM -  Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Muhammad Said Didu, menilai ada dua sosok yang karakternya mirip dengan Ahok, yang kini digadang-gadang bakal merapat ke salah satu BUMN. Keduanya adalah mantan Menteri ESDM Ignasisus Jonan dan mantan Direktur Pelindo, RJ Lino. Keduanya sama-sama pernah berkiprah di dua BUMN berbeda. 

Namun demikian, ada satu faktor yang membedakan dua figur itu dengan Ahok yang notabene mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Faktor itu adalah integritas.

Hal itu dilontarkannya dalam chanel YouTube dengan judul ‘Ahok Pimpin BUMN? Perjudian besar pemerintah’. Video itu diunggah pada 19 November 2019. 

Dilansir viva, Kamis 21 November 2019, Said Didu menceritakan, saat ia masih menjabat sebagai Sesmen BUMN. Suatu ketika, ia pernah ikut menyeleksi Ignasius Jonan dan RJ Lino.

“Jonan itu (dulu menyeleksi jadi) Direktur PT Kereta Api dan Lino di Direktur PT Pelindo II,” terangnya. 

Menurut Didu, Jonan adalah orang yang tegas tapi tidak pemarah. Kalau pun marah, itu secara personal, bukan marah secara sosial. Begitu juga dengan RJ Lino. Dia melihat Lino lebih mirip dengan Ahok, terkadang marah di ruang terbuka, tapi juga masih profesional.

“Ahok ini marah secara sosial, dengan kata-kata yang keluar sangat kasar siapa pun dimarahi,” terangnya lagi. 

Selain itu, Said Didu juga ikut membandingkan faktor integritas. Menurutnya, baik Jonan maupun Lino, tidak mau melanggar aturan. Sedangkan, Ahok punya keberanian untuk melakukan pelanggaran.

“Kalau Ahok kan ada keberanian melanggar aturan, waktu menjabat Pemda DKI membuat off budget,” katanya.

”Kalau ini dilakukan pada saat menjabat (di) Pertamina, maka dia menjadi problem besar karena itu bisa langsung masuk penjara,” tambahnya lagi. 

Diakuinya, Ahok memang tidak perlu mempunyai kompetensi di bidang minyak dan gas (migas). Karena menurutnya, Jonan dulu juga kompetensinya bukan kereta api. Tapi yang bersangkutan mampu menyelesaikan persoalan kereta api.

“Siapa tahu Ahok sudah berubah dan bisa seperti Jonan, makanya saya katakan ini judi besar,” tutupnya. ***