Menu

Intelektual Muda NU Ini Sebut Presiden Dipilih MPR Menyalahi Konsensus Kebangsaan

Riki Ariyanto 29 Nov 2019, 11:08
Intelektual muda NU Ulil Abshar Abdalla (foto/int)
Intelektual muda NU Ulil Abshar Abdalla (foto/int)

RIAU24.COM - Jumat 29 November 2019, Intelektual muda NU Ulil Abshar Abdalla ikut menanggapi usulan pemilihan Presiden melalui MPR. Ulil Abshar yang kerap disapa Gus Ulil ini berpendapat usulan itu bisa dianggap menyalahi konsensus kebangsaan.

zxc1

"Salah satu konsensus kebangsaan yg dicapai di era reformasi adalah: pemilu langsung untuk memilih presiden. Ide pilpres melalui MPR, menurut saya, menyalahi konsensus ini. Ide amandemen UUD yg diusung oleh partai penguasa membuka peluang untuk kembalinya MPR sbg 'elektor'," cuit @ulil.

Langsung saja cuitan itu dikomentari netizen atau warganet. @wrahardian2: "Presiden harus dipilih langsung oleh rakyat lewat Pemilu, kalau DPR/DPRD/MPR mau dipilih tanpa pemilu silahkan saja, tapi Presiden tetap harus lewat Pemilu krn Presiden adalah satu2nya harapan rakyat unt membangun bangsa dg cara2 dan etika yg baik."

zxc2

@DianBara: "Demokrasi berbiaya mahal. Banyak pemilu banyak biaya yg dikeluarkan dgn sistem yg bisa dicurangi."

@nayza1212: "Pemilu langsung. Banyak korban, masyarakat terbelah, biaya tinggi, potensi kecurangan besar."

@vickyverry_87: "Bagaimana jika pengusul pemilihan presiden dilakukan oleh MPR adalah @nahdlatululama? Atau itu hanya buah pikiran kyai @saidaqil?".

@muhammad_toyfur: "Mau dipilih langsung oleh rakyat, mau dipilih MPR DPR atau bahkan sekalian saja dipilih investor atau pengusaha atau kontraktor pemenang tender, omong kosong, SDA melimpah tetap saja rakyat jadi babu di negaranya sendiri, tengkar terus ribut masalah hal bodoh, mau sampe kapan." (Riki)