Menu

Jokowi Sebut Jiwasraya Mulai Bermasalah Sejak Era SBY, Demokrat: Ketika Itu Malah Laba Bersih

Siswandi 19 Dec 2019, 17:17
Ferdinand Hutahaean
Ferdinand Hutahaean

RIAU24.COM -  Pernyataan Presiden Jokowi yang menyebutkan Asuransi BUMN Jiwasraya sudah bermasalah sejak era kepemimpinan SBY atau sekitar 10 tahun lalu, akhirnya ditanggapi Ketua Bidang Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean. Menurutnya, hal tersebut tak sepatutnya disampaikan Jokowi.

"Karena tak benar, fakta-fakta yang kita temukan, apalagi jika kita merunut 10 tahun lalu, maka 10 tahun yang lalu itu Jiwasraya membukukan laba bersih. Jadi, nggak ada masalah pada 10 tahun lalu," lontarnya, Kamis 19 Desember 2019 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Dilansir republika, Ferdinand kemudian mengatakan, seorang pemimpin seharusnya tak melempar permasalahan ke pemerintahan masa lalu. 

Dikatakannya, Partai Demokrat menganggap, bahwa Jokowi merasa nyaman jika menyebut nama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Jadi kalau ada masalah membawa-bawa nama SBY jadi beliau merasa aman tak ada masalah lagi. Akhirnya kami berpikiran seperti itu," ujarnya.

Ferdinand mengakui, SBY sempat mengingatkan dirinya agar pernyataan tersebut tidak ditanggapi secara serius. Hal itu mengingat SBY memahami posisi yang tengah dihadapi Presiden Jokowi. 

"Satu pesan dari Pak SBY kemarin agar jangan sampai ada masyarakat yang dirugikan dalam hal ini, pemegang polis di asuransi ini jangan sampai menjadi korban nantinya," harapnya.

Seperti dirilis media massa sebelumnya, Presiden Jokowi menyebutkan kasus gagal bayar polis asuransi oleh PT Asuransi Jiwasraya (persero) bukan perkara ringan. Presiden melihat bahwa persoalan keuangan yang membelit Jiwasraya sebetulnya mulai terjadi sekitar 10 tahun lalu. Namun, dalam tiga tahun ini kondisinya memburuk dan pemerintah berkomitmen untuk mencarikan solusinya. 

"Ini bukan masalah ringan. Namun, setelah pelantikan, Pak Menteri BUMN, kemarin kita sudah rapat dengan Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan. Gambaran solusinya sudah ada. Masih dalam proses," ujar Jokowi di Balikpapan, Rabu (18/12/2019). ***