Menu

Usai Dimakzulkan, Donald Trump Pilih Melancong ke Florida

Riko 21 Dec 2019, 11:04
Foto (internet)
Foto (internet)

RIAU24.COM -  Presiden Donald Trump melancong ke Florida yang cerah pada hari Jumat 20 Desember 2019 pasca pemakzulan bersejarahnya, sementara rencana untuk pengadilanya di Washington masih belum dipastikan  Hingga saat ini para pemimpin senat juga belum sepakat soal prosedur dan kesaksian baru.

Posisi Trump diperkirakan akan aman saat disidang di Senat, dimana Partai Republik memiliki jumlah kursi Mayoritas dalam apa yang akan menjadi sidang pemakzulan presiden ke tiga dalam sejarah Amerika Serikat (AS). Proses sidang diharapkan akan dimulai pada bulan Januari. 

Tetapi kebuntuan antara Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell dan pemimpin Demokrat Chuck Schumer tentang apakah akan ada saksi dan kesaksian baru - bersama dengan penolakan Ketua Kongres Nancy Pelosi sejauh ini untuk mengirim artikel-artikel pemakzulan ke Senat - telah membuat situasi semakin rumit.

"Nancy Pelosi mencari Quid Pro Quo dengan Senat. Mengapa kita tidak memaksanya?" tulis Trump dalam cuitannya, bernada mengejek salah satu tuduhan terhadapnya sebelum berangkat untuk liburan dua minggu di resor Mar-a-Lago.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, surat kabar umat Kristen Evangelis, Christianity Today, menurunkan laporan dengan menyatakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, harus dipecat dari Gedung Putih karena tidak bermoral dan tak tahu arah.

Mereka menyatakan hal itu membuat Trump layak untuk dimakzulkan.

"Fakta-fakta sudah jelas. Presiden Amerika berusaha menggunakan kekuatan politiknya untuk memaksa pemimpin asing melecehkan dan mendiskreditkan salah satu lawan politik presiden," bunyi editorial koran itu.

"Itu bukan hanya pelanggaran terhadap konstitusi, yang utama adalah tindakan seperti itu sangat tidak bermoral," papar Christianity Today.

Christianity Today menganggap keputusan Dewan Perwakilan AS kemarin untuk meneruskan proses pemakzulan Trump menandakan bahwa orang nomor satu di AS itu menyalahgunakan wewenang untuk keuntungan pribadi dan mengkhianati sumpah konstitusi.

Koran itu juga menuturkan Trump telah mengaku tindakan-tindakan imoralnya dalam bisnis maupun hubungannya dengan wanita.

Christianity Today juga mengungkit kicauan-kicauan Trump di Twitter yang kerap menebarkan kebohongan dan fitnah.

Trump, dalam serangkaian cuitan, menuduh majalah Christianity Today sebagai "paling kiri" dan mengklaim ia adalah sekutu evangelis terbaik.

"Faktanya adalah, tidak ada presiden yang pernah melakukan apa yang telah ku lakukan untuk kaum Evangelis, atau agama itu sendiri!" tulisnya.

 

Sumber: CNN