Menu

Resmi, Pemerintah Selandia Baru Akhiri Pencarian Dua Turis yang Hilang Dalam Letusan Whakaari

Devi 24 Dec 2019, 13:41
Resmi, Pemerintah Selandia Baru Akhiri Pencarian Dua Turis yang Hilang Dalam Letusan Whakaari
Resmi, Pemerintah Selandia Baru Akhiri Pencarian Dua Turis yang Hilang Dalam Letusan Whakaari

RIAU24.COM -   Polisi Selandia Baru mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka mengakhiri pencarian mayat dua orang yang masih hilang setelah letusan gunung berapi yang mematikan awal bulan ini. "Pencarian dua korban yang hilang dari letusan Whakaari / White Island telah ditangguhkan," kata Komandan Distrik Bay of Plenty, Inspektur Andy McGregor dalam sebuah pernyataan.

"Keluarga dari dua orang yang hilang telah diberitahu tentang keputusan ini. Polisi tetap siap untuk menanggapi jika informasi baru terungkap," tambahnya.

Yang masih hilang, diduga tewas, adalah Winona Langford, seorang turis Australia berusia 17 tahun, dan Hayden Marshall-Inman, seorang pemandu wisata Selandia Baru yang berusia 40 tahun. Tubuh mereka diperkirakan telah tersapu ke laut di sekitar pulau vulkanik yang tidak berpenghuni.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan kepada wartawan bahwa dia belum mengetahui situasi karena dipusatkan pada kebakaran hutan yang parah di rumah, tetapi mengatakan pemerintah Selandia Baru telah melakukan semua yang bisa untuk memulihkan jenazah.

"Saya hanya bisa mengucapkan terima kasih, dan untuk semua yang telah mereka lakukan untuk membantu keluarga Australia," katanya menggunakan ekspresi Māori sebagai ucapan terima kasih.

Mayoritas korban letusan kuat White Island, juga dikenal dengan nama Māori dari Whakaari, adalah warga negara Australia atau penduduk tetap.

Polisi mengatakan pada hari Senin salah satu dari mereka yang terluka selama letusan itu telah meninggal di sebuah rumah sakit di Auckland pada akhir pekan, sehingga jumlah kematian resmi menjadi 17. Ada kritik bahwa turis diizinkan di pulau itu, tujuan populer bagi para pelancong harian, mengingat risiko gunung berapi aktif.

Itu telah menimbulkan spekulasi bahwa tragedi itu dapat menyebabkan perubahan besar bagi industri pariwisata Selandia Baru.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan penyelidikan resmi oleh petugas koroner dan regulator keselamatan kerja mengenai letusan dapat memakan waktu hingga satu tahun, dan akan membawa hukuman pidana potensial hingga lima tahun penjara.

 

 

 

R24/DEV