Menu

Terkuak, Pengamat Ungkap Begini Cara Mafia Bikin RI Selalu Impor BBM

Siswandi 31 Dec 2019, 21:28
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM -  Meski dikenal sebagai salah satu daerah penghasil minyak bumi dan gas, pada kenyataannya Indonesia sejauh ini masih terus mengimpor BBM.  

Menurut pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi, dari hasil penelusuran pihaknya, kondisi ini tidak terlepas dari ulah mafia migas yang masih bebas beraksi di Indonesia.

Dalam hal ini, mafia migas tersebut berupa menghalangi pembangunan kilang, sehingga Indonesia selalu mengimpor BBM dari luar negeri. 

Menurutnya, hal itu berdasarkan temuan pihaknya selaku anggota Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang pernah dibentuk Jokowi pada 2014-2015 Lalu.

"Misalnya gini, dalam pembangunan kilang misalnya itu ya. Nah ini bagi kami tim itu, itu sangat anomali ya karena bertahun-tahun seperti dikatakan Jokowi juga sudah bertahun-tahun ya tidak bisa dibangun," ungkapnya, dilansir detik, Selasa 31 Desember 2019.

Lebih lanjut, ia  mencontohkan, banyak investor yang bersedia untuk membangun kilang di Indonesia, mulai dari Saudi Aramco, Rosneft Oil Company, hingga Overseas Oil & Gas (OOG). Tapi pada kenyataannya, prosesnya berjalan sangat lambat.

Pihaknya curiga, ada unsur kesengajaan untuk membuat rencana investasi pembangunan kilang tersebut tak berjalan mulus. Tujuannya agar Indonesia gagal memiliki kilang minyak untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

"Nah ini kan aneh ya. Maka itu menguatkan indikasi bahwa itu adalah permainan mafia migas," sebutnya.

Diduga Untuk Suap 
Dari setiap impor minyak yang dilakukan Indonesia, mafia migas ini mendapatkan keuntungan. Keuntungan tersebut kemudian dialirkan ke berbagai pihak sebagai suap untuk mengamankan praktik tersebut.

"Kita juga menduga ke mana uang tadi, uang tadi mengalir ke mana-mana sehingga menyebabkan mafia migas itu sangat powerful karena uang tadi mengalir ke berbagai pihak. Persis mengamankan posisi mereka tadi sehingga dia nggak bisa ditindak karena yang menindak menerima uang juga," ujarnya lagi.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi sebelumnya juga pernah mengungkapkan ada pihak-pihak yang memang tidak senang Indonesia bangun kilang. Dia pun mengingatkan agar jangan sampai aparat hukum dibajak oleh oknum tersebut guna memuluskan praktik mafia migas. ***