Menu

Jakarta Kebanjiran, Menteri PUPR Kecewa Berat Pada Anies Baswedan

Devi 2 Jan 2020, 09:28
Jakarta Kebanjiran, Menteri PUPR Kecewa Berat Pada Anies Baswedan
Jakarta Kebanjiran, Menteri PUPR Kecewa Berat Pada Anies Baswedan

RIAU24.COM -  Terkait banjir hebat yang melanda Jabodetabek, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (PUPR) Basuki Hadimuljono mengutarakan kekecewaannya kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Hal tersebut disampaikan Basuki usai dirinya bersama Anies melakukan tinjauan udara di 130 titik banjir se-Jabodetabek siang tadi (1/1/2020) menggunakan helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Basuki mengatakan, "Curah hujan yang tinggi, bayangkan ya normalnya itu biasanya 50-100 milimeter (mm), ini menurut BMKG, itu saja sudah lebat. Sedangkan yang sekarang terjadi mencapai 377mm. Jadi bisa dibayangkan lebatnya dan itu panjang dari tadi malam sampai tadi pagi," ungkap Basuki ditemui di Monas, Jakarta Pusat, Kamis 2 Januari 2020.

Namun Basuki menilai dampak curah hujan tersebut bisa ditanggulangi dengan baik apabila Anies dapat melaksanakan programnya dengan cepat. Basuki mengutarakan kekecewaannya kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lantaran normalisasi sungai Ciliwung yang baru dilakukan sepanjang 16 kilometer (km) dari total 33 km. Lebih lanjut, Basuki mengungkapkan bahwa daerah di sekitar wilayah sungai yang sudah dinormalisasi terlihat tidak tergenang banjir sama sekali, namun kondisi ini berbeda jauh dengan wilayah yang belum dinormalisasi.

Terkait masalah tersebut, Kementerian PUPR bersama kementerian/lembaga (K/L) terkait bakal mengintensifkan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar daerah yang terendam banjir ke depan dapat lebih berkurang dari jumlah saat ini.

Selain itu, Basuki mengungkapkan bahwa salah satu sumber masalah penyebab banjir se-Jabodetabek terjadi karena pembangunan dua bendungan kering yang masih tertunda. Kedua bendungan itu adalah bendungan Ciawi dan bendungan Sukamahi.

"Lambatnya penyelasaian kedua bendungan itu terjadi karena sulitnya mendapatkan izin pembebasan lahan dari masyarakat setempat. Untuk Bendungan Ciawi dan Sukamahi, pembebasan lahannya sudah 90% lebih hampir 95%, kami targetkan tahun 2020 ini akan selesai," katanya.

Untuk itu, ia menaruh harapan besar kepada Gubernur DKI Jakarta untuk segera menyelesaikan masalah pembebasan lahan agar normalisasi sungai lancar dilaksanakan, dan pembangunan bendungan pun rampung sesuai target.

"Ini keahlian beliau (Anies Baswedan) untuk persuasif dengan masyarakat. Kami akan mendukung beliau untuk programnya ini bisa ditangani, tanpa itu pasti akan terus menghadapi hal-hal yang terus berulang seperti ini (banjir)," pintanya.

Sebagai informasi, normalisasi Kali Ciliwung dari Jakarta Outer Ring Road (JORR) sampai Manggarai merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Pusat untuk mengendalikan banjir Jakarta. Sedangkan dari hulu ke hilir, pemerintah mengadakan pembangunan bendungan kering Ciawi dan Sukamahi. Kontrak pembangunan Bendungan Ciawi ditandatangani pada 23 November 2016 dengan kontraktor PT Brantas Abipraya (Persero) dan PT Sacna dengan nilai pekerjaan konstruksi Rp 798,7 miliar.

 

 

 

R24/DEV