Menu

Belasan Orang Meninggal dan Ribuan Lainnya Terjebak Dalam Banjir Besar di Jakarta

Devi 2 Jan 2020, 11:49
Belasan Orang Meninggal dan Ribuan Lainnya Terjebak Dalam Banjir Besar di Jakarta
Belasan Orang Meninggal dan Ribuan Lainnya Terjebak Dalam Banjir Besar di Jakarta

RIAU24.COM -  Setidaknya 16 orang dipastikan tewas pada hari Kamis dan ribuan lainnya terpaksa dievakuasi, setelah banjir besar melanda ibukota Indonesia ketika penduduk merayakan Tahun Baru. Puluhan ribu orang yang bersuka ria di Jakarta basah kuyup oleh hujan lebat saat mereka menunggu kembang api malam tahun baru pada hari Rabu.

Bandara domestik Jakarta juga ditutup, di mana hampir 20.000 penumpang terdampar.

Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana Agus Wibowo mengatakan pada hari Rabu bahwa hujan musim dan naiknya sungai merendam setidaknya 90 lingkungan dan memicu tanah longsor di Kota Depok, sebuah kota di pinggiran Jakarta.

Wibowo mengatakan yang tewas termasuk seorang siswa sekolah menengah berumur 16 tahun yang tewas kesetrum, sementara lebih dari 19.000 orang berada di tempat penampungan sementara setelah banjir mencapai tiga meter (10 kaki) di beberapa tempat.

Al-Latif Ilyas Darmawan, ayah dari korban, mengatakan bahwa tim penyelamat tidak bisa menyelamatkan putranya, Arviqo Alif Ardana.

"Saya tidak tahu apa yang terjadi sampai adik laki-lakinya datang dan memberi tahu saya bahwa saudaranya telah meninggal dan ketika saya datang ke tempat kejadian, orang-orang mengatakan bahwa anak saya tersengat listrik ketika dia memegang tiang lampu dan berusaha diselamatkan oleh penduduk setempat. penduduk (tetapi gagal dan mati). "

Badan mitigasi bencana Indonesia, BNPB, mengkonfirmasi bahwa setidaknya 16 orang tewas termasuk delapan di ibu kota, Jakarta, dan tiga di Kota Depok.

Gubernur Jakarta Anies Baswedan mengatakan kepada wartawan setelah melakukan survei udara atas kota banjir bahwa curah hujan sebanyak 370 milimeter (14,5 inci) - lebih dari tiga kali jumlah rata-rata - dicatat di daerah perbukitan Jakarta dan Jawa Barat selama malam Tahun Baru. , mengakibatkan sungai Ciliwung dan Cisadane meluap.

Dia mengatakan sekitar 120.000 penyelamat telah dikerahkan untuk mengevakuasi mereka yang terkena dampak dan memasang pompa air bergerak karena hujan lebat diperkirakan dalam beberapa hari mendatang.

Pihak berwenang memperingatkan banjir itu mungkin akan terjadi sampai April ketika musim hujan berakhir.

Dia mengatakan pemerintah kotanya akan menyelesaikan proyek di dua sungai, termasuk bendungan dan pintu air, untuk mencegah banjir.

Rekaman televisi dan foto-foto yang dirilis oleh agensi menunjukkan lusinan mobil mengambang di perairan berlumpur sementara tentara dan penyelamat di perahu karet berjuang untuk mengevakuasi anak-anak dan orang tua yang bertahan di atap rumah mereka yang kotor.

Banjir membanjiri ribuan rumah dan bangunan di distrik-distrik miskin dan kaya, memaksa pihak berwenang untuk memutus pasokan listrik dan air serta melumpuhkan jaringan transportasi, kata Wibowo.

Direktur Jenderal Penerbangan Sipil Polana Pramesti mengatakan, banjir juga merendam landasan pacu di bandara domestik Halim Perdana Kusumah Jakarta, mendorong pemerintah untuk menutupnya. Sekitar 19.000 penumpang terdampar di sana.

Banjir juga menyoroti masalah infrastruktur Indonesia ketika mencoba menarik investasi asing.

Jakarta adalah rumah bagi 10 juta orang atau 30 juta termasuk mereka yang berada di wilayah metropolitan yang lebih besar.

Kota ini rentan terhadap gempa bumi dan banjir dan tenggelam dengan cepat karena ekstraksi air tanah yang tidak terkendali. Kemacetan juga diperkirakan menelan biaya ekonomi $ 6,5 miliar setahun.

Presiden Joko Widodo mengumumkan pada bulan Agustus 2019 yang lalu bahwa ibukota akan pindah ke lokasi di provinsi Kalimantan Timur yang berpenduduk jarang di pulau Kalimantan, yang dikenal dengan hutan hujan dan orangutan.

 

 

 


R24/DEV