Menu

Tegas, TNI Usir Kapal Cina yang Berkeliaran di Perairan Natuna Utara

Siswandi 3 Jan 2020, 11:59
KRI Tjiptadi 381 saat menangkap nelayan Vietnam yang ketahuan mencuri ikan di Perairan Natuna Utara, baru-baru ini. Foto: int
KRI Tjiptadi 381 saat menangkap nelayan Vietnam yang ketahuan mencuri ikan di Perairan Natuna Utara, baru-baru ini. Foto: int

RIAU24.COM -  Kapal perang (KRI) Tjiptadi-381 yang berada di bawah jajaran komando utama TNI Angkatan Laut, Komando Armada (Koarmada) I, mengusir kapal Coast Guard milik China. Kapal itu ditengarai tengah mengawal kapal-kapal nelayan  China yang menangkap ikan di perairan Natuna Utara, Kepulauan Riau. 

Seperti dituturkan Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Koarmada I, Letkol Laut (P) Fajar Tri Rohadi, pengusiran kapal milik China itu terjadi Senin (30/12/2019) saat KRI Tjiptadi-381 melaksanakan patroli sektor di perbatasan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Laut Natuna Utara. 

Dilansir republika, Jumat 3 Januari 2020, lokasinya berada pada posisi 05 06 20 U 109 15 80 T. Ketika itu, KRI Tjiptadi -381 mendeteksi satu kontak kapal di radar pada posisi 05 14 14 U 109 22 44 T jarak 11.5 NM menuju selatan dengan kecepatan 3 knots.

“Setelah didekati pada jarak 1 NM kontak tersebut adalah kapal China Coast Guard dengan nomor lambung 4301 (CCG 4301) yang sedang mengawal beberapa kapal ikan Cina melakukan aktivitas perikanan,” terangnya, 
kata Fajar seperti dirangkum antara, Kamis (2/1/2020) .

Komunikasi pun dilakukan oleh prajurit TNI AL dan mengusir kapal-kapal ikan yang berupaya menangkap ikan secara ilegal. 

“Ini juga mencegah kapal CCG 4301 untuk tidak mengawal kegiatan pencurian ikan (IUUF) karena posisinya berada di perairan ZEE Indonesia,” tambahnya. 

Dikatakan, Koarmada I akan tetap berkomitmen melaksanakan tugas pokok dan tetap berpegang pada prosedur dengan tujuan menjaga kedaulatan wilayah dan keamanan di kawasan sekaligus menjaga stabilitas di wilayah perbatasan. 

Kapal Vietnam 
Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo mengatakan, selain itu ada tiga kapal yang diduga melakukan penangkapan ikan secara ilegal di perairan Indonesia. Ketiga kapal itu diduga dari Vietnam.

Saat ini, kapal-kapal tersebut tengah dibawa ke Pontianak, Kalimantan Barat. "Kapal asing di Natuna melakukan gerakan dan begitu saya dapat laporan di masyarakat, kami kirim orang dan kita sudah menangkap tiga kapal Vietnam dan sudah on the way dibawa ke Pontianak," ujarnya di sela-sela kunjungan ke pembudi daya di Kabupaten Bandung, Kamis (2/1).

Menurut dia, terjadi perlawanan sengit saat kapal asing tersebut akan ditangkap. Ia mengatakan, dua kapal milik petugas mengalami kerusakan karena ditabrak, lambung dan mesin kapal rusak. Sedangkan, dua orang awak kapal dari Vietnam tertembak di bagian pipi dan kaki dan dirawat di rumah sakit Pontianak. Dikatakan, sesuai informasi dari lapangan, kru kapal asing Vietnam tersebut berjumlah 36 orang. 

"Saya akan ke sana Senin menjemput anak-anak di sana. Terjadi perlawanan sengit kapal kita dua mengalami kerusakan ditabrak dan lambung kapal dan mesin kapal rusak, makanya jalannya pelan," ujarnya lagi. 

Terkait rencana penenggelaman kapal asing, ia menyerahkan kewenangan tersebut kepada pengadilan. Namun, lebih baik menurutnya kapal diserahkan ke masyarakat, lembaga pendidikan, atau kementerian yang membutuhkan.

"Bagus ke tempat pelatihan nelayan supaya nelayan ada alat praktik. Kalau dia lari (kapal asing), kita tenggelamkan," ujarnya lagi. ***