Menu

China Klaim Miliki Kedaulatan Atas Natuna, Begini Respon TNI

M. Iqbal 3 Jan 2020, 12:16
Ilustrasi/net
Ilustrasi/net

RIAU24.COM - Pemerintah China mengklaim jika mereka memiliki kedaulatan atas perairan yang berada di dekat Kepulauan Nansha, laut China selatan. 

China menyatakan jika kawasan yang dilewati nelayan serta Coast Guard negaranya beberapa waktu lalu adalah wilayahnya sendiri.

Batas wilayah yang dimaksud adalah 9 Garis Putus-putus (9 Dash Line) yang ditetapkan sejak 1947. Tapi, 9 Garis Putus-putus yang diklaim China sebagai batas teritorinya itu menabrak teritori negara lain, termasuk menabrak Perairan Natuna milik Indonesia.

zxc1

Mengenai klaim China atas perairan milik Indonesia itu, TNI telah meningkatkan kesiagaannya.  Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Sisriadi, mengatakan pihaknya tengah melakukan peningkatan kesiagaan untuk mengantisipasi insiden pengklaiman itu terjadi lagi. 

"TNI meningkatkan kesiapsiagaan dengan cara meningkatkan sistem penginderaan dan sistem deteksi dini," jelas Sisriadi dikutip dari Rmol.id, Jumat, 3 Januari 2020.

Tak hanya itu, alat utama sistem persenjataan seperti kapal dan pesawat juga disiagakan. "TNI juga menyiagakan alutsista matra laut dan matra udara yang sudah tergelar di sekitar perairan Natuna," ujarnya.
zxc2

Penggunaan armada-armada tempur TNI berdasarkan prinsip 'economy of force' atau pengerahan secara ekonomis bila diperlukan, sesuai perkembangan situasi dan kebutuhan. 

TNI juga berencana mengaktifkan Pusat Informasi Maritim, yang berlokasi di Markas Korps Armada RI I, Jakarta. Bila fasilitas itu sudah aktif, setiap pergerakan yang melanggar teritori di laut bisa diketahui.

"Dalam waktu dekat TNI akan mengoperasikan Pusat Informasi Maritim, yang salah satu fungsinya adalah melakukan deteksi dan identifikasi setiap wahana laut yang masuk ke perairan kita," kata Sisriadi.