Menu

Dapat Kritik Tajam Terkait Banjir Jakarta, Gerindra DKI : Anies Jangan Baper...

Devi 4 Jan 2020, 09:33
Dapat Kritik Tajam Terkait Banjir Jakarta, Gerindra DKI : Anies Jangan Baper...
Dapat Kritik Tajam Terkait Banjir Jakarta, Gerindra DKI : Anies Jangan Baper...

RIAU24.COM -  Terkait kritikan tajam yang diterima oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal penanganan banjir, Gerindra meminta Anies harus siap dikritik dan tidak perlu baper.

Syarif, Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta mengatakan, "Bagus itu sebagai sebuah nasihat. Memang dalam keadaan Jakarta seperti ini Gubenur harus bersedia lahiriah dan dan batiniah hadapi kritik. Kuncinya jangan baper," katanya, Jum'at 3 Januari 2020.

Namun menurut Syarif hingga kini Anies tak baper dengan kritik soal banjir di Jakarta. Justru Syarif menilai yang baper adalah pengkritik Anies hingga sampai keluar konteks masalah.

Dihubungi secara terpisah, Ketua DPD Gerindra Jakarta M Taufik menilai pihak yang mengkritik banjir di Jakarta karena tak paham soal data debit air di Katulampa. Karena menurutnya, ada juga wilayah Jakarta yang tak terdampak banjir, salah satunya wilayah Tanjung Priok.

"Ya yang ngeritik itu karena dia nggak paham data debit air Katulampa. Di Katulampa itu untuk kali ini sangat diluar dugaan dan sungai di Jakarta 13 sungai tidak bisa menampung. 13 sungai itu bukan punya Jakarta. Punya nasional. Tidak bisa menampung debit air. Makanya yang kena banjir adalah bukan soal DKI saja, DKI dan yang dilalui sungai," kata Taufik.

Bagi Taufik, tak perlu saling menyalahkan soal banjir yang melanda Jakarta di awal tahun 2020 ini. Menurut dia terpenting adalah penanganan pascabanjir yakni memberi perhatian lebih kepada para pengungsi.

"Kemudian kalau gitu kesimpulan banjirnya atas tumpahan air dari Katulampa. Jadi kalau sekarang menurut saya lebih baik pikiran kita dituangkan untuk menyelesaikan paska banjir, bagaimana pengungsi diberesin, rumah penduduk di semprot, jadi jangan saling menyalahkan," ucapnya.

Taufik menilai pengkritik Anies tak memiliki data lengkap soal penyebab banjir yang melanda Jakarta.

 

 

 

R24/DEV