Menu

Bukan Ikan, Ternyata Ini yang Diincar China Di Laut Natuna

Ryan Edi Saputra 4 Jan 2020, 18:03
Ilustrasi Militer china di Natuna (int)
Ilustrasi Militer china di Natuna (int)

Baik Beijing maupun Hanoi tidak secara langsung mengkonfirmasi atau membantah laporan tersebut.

"Amerika Serikat dengan tegas menentang pemaksaan dan intimidasi oleh setiap penuntut untuk menegaskan klaim teritorial atau maritimnya," kata Departemen Luar Negeri.

"Cina harus menghentikan perilaku intimidasi dan menahan diri dari terlibat dalam aktivitas provokatif dan destabilisasi jenis ini," tambahnya.

Departemen Luar Negeri menegaskan pernyataan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo awal tahun ini ketika dia mengatakan, "dengan menghalangi pembangunan di Laut Cina Selatan melalui cara-cara memaksa, Cina mencegah anggota ASEAN dari mengakses lebih dari US$ 2,5 triliun (Rp 34.841 triliun) cadangan energi yang dapat dieksplorasi."

Departemen Luar Negeri juga mengatakan bahwa tekanan Cina yang meningkat terhadap negara-negara ASEAN, dengan membatasi hak mereka untuk bermitra dengan perusahaan pihak ketiga atau negara-negara yang ingin mengambil alih sumber daya minyak dan gas di Laut Cina Selatan.

"Reklamasi dan militerisasi Cina atas pos-pos yang disengketakan di Laut Cina Selatan, termasuk penggunaan milisi maritim untuk mengintimidasi, memaksa, dan mengancam negara-negara lain, merusak perdamaian dan keamanan kawasan," katanya.

Halaman: 123Lihat Semua