Beda Pendapat dengan Luhut, Kepala BKPM Sebut Masalah Natuna tak akan Ganggu Investasi China
RIAU24.COM - Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta permasalahan dengan China di perairan Natuna jangan diributkan. Alasannya makin ribut akan membuat investasi terganggu. Apalagi Indonesia juga sedang menarik investasi dari China.
Namun kekhawatiran Luhut tersebut justru dibantah Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Dia menilai masalah di perairan Natuna, Kepulauan Riau, tidak akan berpengaruh terhadap investasi China di Indonesia.
Menurutnya masalah Natuna dan investasi adalah dua hal berbeda. "Kalau berbicara persoalan Natuna dan investasi adalah dua hal yang berbeda. Investasi adalah investasi, hubungan bisnis antara kedua belah pihak. Sementara kalau Natuna adalah urusan kedaulatan," katanya lewat keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (7/1).
Dilansir Republika, menurut dia, penyelesaian persoalan Natuna adalah dalam tataran hubungan diplomasi yang baik. Ia berharap hubungan diplomasi yang baik akan mendukung proses investasi kedua pihak. "Tugas saya adalah bagaimana meyakinkan mereka (investor) bagaimana Indonesia adalah tempat yang positif bagi investasi," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden PKS Sohibul Iman turut mengkritik pernyataan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang meminta masalah kapal China Coast Guard di Natuna tak perlu dibesar-besarkan, karena khawatir mengganggu hubungan dengan China, terutama menyoal investasi.
Sohibul menegaskan masalah ini berhubungan dengan kedaulatan Indonesia dan tak bisa dikaitkan dengan urusan investasi, karena keduanya adalah hal yang berbeda.
"(Kalau) bisa lebih tegas lagi karena ini menyangkut kedaulatan. Kedua janganlah mengait-kaitkan kedaulatan dengan persoalan investasi. Itu dua hal yang sangat jauh sekali. Investasi kita butuhkan, tapi kalau itu kemudian mengorbankan kedaulatan, buat apa investasi," jelas Sohibul di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Senin (6/1) seperti dilansir kumparan.
Sohibul pun meminta pemerintah Indonesia bersikap tegas atas konflik yang terjadi di perairan Natuna. Menurutnya, kapal China telah terbukti masuk ke perairan Indonesia secara tidak sah.