Menu

China Melaporkan Kematian Pertama Akibat Wabah Misterius di Wuhan

Devi 11 Jan 2020, 11:36
China Melaporkan Kematian Pertama Akibat Wabah Misterius di Wuhan
China Melaporkan Kematian Pertama Akibat Wabah Misterius di Wuhan

RIAU24.COM -  Seorang pria berusia 61 tahun telah meninggal karena pneumonia di kota Wuhan di Cina tengah dalam wabah virus yang belum diidentifikasi sementara tujuh lainnya dalam kondisi kritis, kata pejabat kesehatan Wuhan pada hari Sabtu.

Total, sebanyak 41 orang telah didiagnosis dengan patogen, yang tes laboratorium pendahuluan yang dikutip oleh media pemerintah China awal pekan ini menunjuk ke jenis baru coronavirus, Komisi Kesehatan Kotamadya Wuhan mengatakan dalam sebuah pernyataan di situs webnya.

Dua dari mereka telah keluar dari rumah sakit dan sisanya dalam kondisi stabil, sementara 739 orang yang dianggap telah melakukan kontak dekat dengan pasien telah dibersihkan, katanya.

Pria yang meninggal itu adalah pembeli tetap di pasar makanan laut, yang sebelumnya telah didiagnosis menderita tumor perut dan penyakit hati kronis, katanya. Perawatan tidak memperbaiki gejalanya setelah ia dirawat di rumah sakit dan ia meninggal pada malam 9 Januari ketika jantungnya gagal.

Komisi menambahkan bahwa tidak ada kasus baru yang terdeteksi sejak 3 Januari.

Otoritas kesehatan Wuhan juga mengatakan bahwa para pasien terutama adalah penjual dan pembeli di pasar makanan laut di kota itu, dan hingga saat ini tidak ada staf medis yang terinfeksi, juga tidak ada bukti yang jelas tentang penularan dari manusia ke manusia.

Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan pada hari Kamis bahwa anggota baru dari keluarga virus yang menyebabkan Sindrom Pernafasan Akut Parah yang mematikan (SARS) dan wabah Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS), bisa menjadi penyebab wabah saat ini.

Coronavirus adalah keluarga besar virus yang dapat menyebabkan infeksi mulai dari flu biasa hingga SARS. Beberapa jenis virus menyebabkan penyakit yang kurang serius, sementara beberapa jenis yang menyebabkan MERS, jauh lebih parah.

Wabah itu terjadi menjelang liburan Tahun Baru Imlek pada akhir Januari, ketika banyak dari 1,4 miliar orang China akan melakukan perjalanan ke kota asal mereka atau di luar negeri.

Pemerintah Cina mengharapkan penumpang untuk melakukan 440 juta perjalanan melalui kereta api dan 79 juta perjalanan lainnya melalui pesawat terbang, kata para pejabat dalam sebuah taklimat berita pada hari Kamis.

Otoritas kesehatan Wuhan dalam pernyataannya juga mendesak masyarakat untuk mengambil lebih banyak tindakan pencegahan terhadap penyakit menular, dan mengatakan pihaknya terus melakukan tes untuk mendiagnosis patogen dan pada hari Jumat telah menyelesaikan tes asam nukleat.

 

 

 

R24/DEV