Menu

Ade Armando TGUPP Anies Baswedan Pemborosan Uang Rakyat, Netizen: Hati Selalu Isi Kedengkian

Riki Ariyanto 14 Jan 2020, 09:19
Ade Armando nilai keberadaan TGUPP Anies Baswedan buang-buang uang (foto/int)
Ade Armando nilai keberadaan TGUPP Anies Baswedan buang-buang uang (foto/int)

RIAU24.COM - Selasa 14 Januari 2020, Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando kritik keberadaan Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Bagi Ade Armando keberadaan TGUPP hanya memboroskan anggaran.

zxc1

"TGUPP Anies adalah pemborosan uang rakyat yang nyata. Dananya Iebih dari Rp 20 miliar per tahun. Jumlah anggotanya Iebih dari 70 orang. Tapi kerjaan mereka tidak jelas," sebut Ade Armando dalam akun facebook, Selasa 14 Januari 2020.

"Kalau mereka memang sekadar kumpulan orang-orang loyalis Anies yang digaji karena Anies berutang budi pada mereka atau mereka sedang menyiapkan dukungan buat Anies untukjadi presiden 2024, itu namanya korupsi: perampasan uang rakyat. Para anggota TGUPP harusnya menggunakan hati nurani mereka. Bubarkan diri atau bekerjalah untuk rakyat, untuk mempercepat pembangunan!" tutup Ade Armando.

zxc2

Langsung saja netizen atau warganet memberikan komentar. @Karel Poborsky: "Hati selalu di isi kedengkian! menghujat, mencibir. Mencari cari kesalahan orang Iain hnya di karna kn ketidak sukaannya aja."

@Raden Bentar: "Klo dilihat dari kualitasnya. Ade Armando ini tidak layak jadi dosen."

@Erwin Syah Nerazzuri: "PLN, PERTAMINA, GARUDA, KRAKATAU STEEL. BPJS, JIWASRAYA, ASABRI, semua hancur di bawah Jokowi n lu sibuk nyerang Anies tiap hari. Semua sudah tahu posisi n maksud lu itu apa de. Terusin kekonyolan, ini hiburan segar."

@Ida Bagus Eka Saputra: "Dan mirisnya di dalamnya ada mantan penggiat anti korupsi tapi saat dalam birokrasi liat penggelembungan anggaran kok diem aja."

@Joniono Raharjo: "Ada nursyahbani kantjasungkana, bambang wijayanto. Dulu mereka di LBH kalau tidak Salah. Mestinya punya nurani lah."

@Furqon Haritz: "Saya respek dengan omonganmu kalo kamu juga mengkritik BPIP dan stafsus stafsus gak jelas yg dibayari APBN itu." (Riki)