Menu

Ingin Hidup Kembali Setelah Mati, Puluhan Orang Ini Rela Bayar Rp 196 Juta ke Perusahaan Ini

Satria Utama 16 Jan 2020, 15:31
Tabung besar tempat pembekuan jasad
Tabung besar tempat pembekuan jasad

RIAU24.COM -  Sebanyak 70 orang telah mendaftar agar dapat hidup kembali di masa depan.  Mereka mendaftar ke sebuah perusahaan milik Rusia bernama KrioRus yang meluncurkan program pembekuan otak. 

Orang-orang ini, rela membayar mahal, yakni   £ 11.000, atau Rp196 juta untuk pembekuan otak. KrioRus juga menawarkan, layanan dengan biaya £ 28.000 atau Rp498 juta, untuk pembekuan seluruh tubuh.

Setelah mati, mereka akan ditempatkan dalam tong besar berisi nitrogen cair. Tong ini ditempatkan di gudang di luar Moskow yang dimiliki oleh KrioRus.

Pasien, demikian KrioRus menyebutnya, disimpan pada suhu -320.8F dengan tujuan melindungi tubuhnya dari kerusakan.

Ini agar mereka berpotensi dihidupkan kembali di masa depan ketika ilmu pengetahuan berkembang cukup untuk menyembuhkan penyakit apa pun yang mungkin mereka alami, termasuk kematian itu sendiri, kata KrioRus.

Dilansir dari Dailymail, Direktur KrioRus, Valeriya Udalova membekukan anjingnya ketika meninggal pada tahun 2008. Dia berpendapat hal itu membantu orang mengatasi rasa kehilangan.

Dia mengatakan kemungkinan manusia akan mengembangkan teknologi untuk menghidupkan kembali orang mati di masa depan, tetapi tidak ada jaminan teknologi semacam itu.

KrioRus mengklaim ada ratusan klien potensial dari hampir 20 negara telah mendaftar untuk layanan ini.

Udalova beranggapan bahwa orang-orang yang mendaftarkan anggota keluarganya untuk dibekukan setelah meninggal menunjukkan betapa mereka mencintainya.

Namun Kepala Komisi Russian Academy of Sciences's Pseudoscience, Evgeny Alexandrov meragukan program layanan perusahaan KrioRus ini.

Menurutnya, cryonics hanya sebagai upaya komersial eksklusif yang tidak memiliki dasar ilmiah. Hal tersebut diungkapkannya dalam komentar kepada surat kabar Izvestia.

"Fantasi yang berspekulasi tentang harapan orang-orang akan kebangkitan dari kematian dan mimpi kehidupan abadi," kata Evgeny.***