Menu

Konflik di TVRI Makin Panas, Karyawan Ramai-ramai Segel Ruang Dewan Pengawas

Siswandi 17 Jan 2020, 09:51
Begini penampakan ruang kerja Dewan Pengawas TVRI yang disegel karyawan. Foto: int
Begini penampakan ruang kerja Dewan Pengawas TVRI yang disegel karyawan. Foto: int

RIAU24.COM -  Konflik di lembaga penyiaran milik pemerintah, TVRI, dikabarkan makin memanas. Hal itu menyusul kebijakan Dewan Pengawas (Dewas) TVRI yang memberhentikan Helmy Yahya dari posisi Direktur Utama (Dirut). Setelah mengeluarkan kebijakan itu, beredar kabar ruangan Dewas TVRI disegel. Yang melakukannya adalah para  karyawan TVRI sendiri.

Fenomena itu diungkapkan anggota Komisi I DPR, Farhan. Ia menduga, aksi itu merupakan perluasan konflik antara dua pihak tersebut. 

"Semalam saya dapat kabar karyawan TVRI malah ikut menyegel ruang Dewan Pengawas. Ini menunjukkan adanya perluasan konflik," lontarnya, Jumat 17 Januari 2020.

Seperti diketahui, sejak beberapa waktu lalu, hubungan antara dua pihak tersebut memang sudah meruncing. Namun hingga saat ini, belum tampak ada tanda-tanda akan segera berakhir. Malah yang terbaru, Dewas malah memberhentikan Helmy dari jabatannya. 

Sementara itu, dari rekaman video yang beredar di dunia maya, tampak sejumlah pegawai berada di depan ruangan yang disegel tersebut. Dalam rekaman gambar tampak pintu masuk ruang kerja dewas disegel lakban warna merah. Pada pintu itu juga ditempelkan kertas yang menerangkan bahwa ruangan itu disegel para karyawan TVRI. 

Dari informasi yang dihimpun, penyegelan ruang Dewas TVRI merupakan aksi spontan pegawai. Penyegelan terjadi di saat petinggi TVRI menggelar rapat di ruangan terpisah.

Dicopot Duluan 
Menyikapi permasalahan itu, Farhan mengatakan pihaknya selaku mitra kerja TVRI sudah menjadwalkan rapat dengan Dewas TVRI mengenai posisi Helmy. Namun sebelum rapat konsultasi digelar, Dewas justru mencopot Helmy.

"Komisi I sudah menjadwalkan sebetulnya rapat dengan Dewan Pengawas pada Selasa 21 Januari. Tujuannya untuk mengetahui update kasus ini. Tetapi Dewan Pengawas malah langsung mengeluarkan pemberhentian, tanpa konsultasi dengan DPR-RI. Padahal dalam pertemuan informal terakhir, semua pihak sepakat menyelesaikan secara baik-baik dan tidak berujung pemberhentian," ujarnya lagi. 

Politikus asal NasDem ini juga menyesalkan keputusan Dewas mencopot Helmy. Farhan menilai Dewas TVRI tidak mengindahkan mediasi yang dilakukan Menkominfo dan Komisi I.

"Yang kami sesalkan, keputusan Dewan Pengawas sepertinya tidak mengindahkan hasil pertemuan dan mediasi oleh Menkominfo dan Komisi I. Padahal di atas masalah konflik Dewas vs Direksi ini ada dua hal yang lebih penting, yaitu selamatkan LPP TVRI dan jaga semangat karyawan TVRI untuk tetap bekerja. Intinya kita semua harus fokus pada satu hal, yaitu save TVRI," ujar Farhan.

Siang hari ini, Helmy dijadwalkan menggelar konferensi pers. Helmy akan buka suara soal kabar pemberhentiannya dari Dirut.

Sejauh ini, belum ada keterangan resmi dari kedua pihak yang disebut-sebut terlibat konflik tersebut. Detik menyebut telah mencoba menghubungi Ketua Dewas TVRI Arief Hidayat Thamrin dan Helmy Yahya. Namun belum ada respon dari kedua pihak. ***