Menu

Meski Diincar Jokowi, Pengamat Sebut Mafia Migas Masih Bebas Berkeliaran, Ini Buktinya

Siswandi 19 Jan 2020, 22:34
HIngga saat ini Indonesia belum kunjung menambah pembangunan kilang minyak. Hal ini disebut pengamat sebagai bukti bahwa mafia migas masih bebas berkeliaran. Foto: int
HIngga saat ini Indonesia belum kunjung menambah pembangunan kilang minyak. Hal ini disebut pengamat sebagai bukti bahwa mafia migas masih bebas berkeliaran. Foto: int

RIAU24.COM -  Meski diancang-ancang pemerintahan Jokowi akan segera diberanta, namun faktanya mafia migas diyakini masih bebas berkeliaran hingga saat ini berburu rente. Mereka terus beraksi, tanpa peduli nasib yang lain, termasuk negara.

Menurut pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi, salah satu bukti bahwa mafia migas masih bebas berkeliaran, adalah hingga saat ini tidak ada pembangunan kilang migas.

"Ada upaya sistemik menghalangi pembangunan kilang. Itu kan dikeluhkan Jokowi juga, sudah 35 tahun Pertamina tidak membangun kilang," ujarnya, Minggu 19 Januari 2020.

Padahal banyak juga investor yang berminat membangunnya. Sebut saja Saudi Aramco, Rusia, OOG (Overseas Oil & Gas) Oman. "Itu sudah dalam tahap penandatanganan framework agreement, tapi sampai sekarang tidak ada satupun yang bisa direalisasikan," ujarnya lagi. 

Dilansir detik,Fahmi yang pernah menjadi Tim Anti Mafia Migas yang pernah diketuai oleh Faisal Basri, meyakini mafia migas erat kaitannya dengan impor. Para mafia tersebut hidup jika RI masih terus mengimpor migas dari luar. 

Oleh karena itu, para mafia migas tersebut melakukan berbagai cara untuk menghalanginya.

"Jadi kalau berdasarkan pada hasil temuan kami dulu, kemudian melihat gejala sekarang ini, salah satu indikatornya memang peningkatan impor migas, dan mafia migas bermain di impor tadi, berburu di impor," tambahnya.

Besarnya impor migas memang sudah menjadi perhatian Jokowi. Presiden mengaku sudah mengantongi nama dalang di balik impor migas yang mencapai 800 ribu barel per hari.    Namun hingga saat ini, pemerintah belum juga memperlihatkan kepada publik, terkait aksi tegas untuk para mafia migas tersebut. ***